Hadapi El Nino, PJT I Alokasi Air untuk Jaga Produksi Beras

MALANGVOICE – Antisipasi musim kemarau akibat fenomena El Nino pada tahun 2023, Perum Jasa Tirta I (PJT I) berupaya menjaga pola alokasi air irigasi untuk menyumbang produksi beras.

Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat, mengatakan, Jawa Timur sebagai salah satu wilayah penyumbang produksi beras tertinggi di Indonesia tentunya sangat terpengaruh dari pola alokasi air irigasi yang dilaksanakan PJT I sebagai bagian dari pelayanan masyarakat.

Fahmi menyampaikan, sampai saat ini pola alokasi air di Jawa Timur masih berpedoman pada pola alokasi air tahun 2023 yang disepakati bersama saat rapat dengan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA).

Baca Juga: 373 Pelanggar Terjaring Operasi Zebra Semeru, 11 Pengguna Knalpot Brong Ditilang Manual

FORKI Kota Malang Sumbang Dua Medali

Untuk Sutami misalnya, Tinggi Muka Air (TMA) Aktual Sutami berada di angka 270,01 m dimana untuk Low Water Level (*LWL*) Sutami berada pada 256,0 m. Di Bendungan Selorejo terpantau TMA aktualnya yaitu 618,87 m dimana LWLnya yaitu 606,00 m. Di Bendungan Bening dapat kami sampaikan bahwa TMA Aktual yaitu 103,34m dimana LWLnya berada pada 96,40. Untuk Wonorejo TMA Aktual berada di angka 172,98 m dimana LWL Bening berada pada 141,00 m.

“Kami tetap berupaya menjaga TMA pada bendungan yang kami kelola, hal ini terkait dengan keamanan bendungan,” ujar Fahmi.

Sehubungan dengan layanan irigasi kepada para petani masih terjaga sesuai dengan pola. Dijelaskan oleh Fahmi, jika diambil rerata layanan irigasi dari Bendung Lodoyo, Tiudan Kanan, Mrican, Mlirip dan Lengkong baru sampai saat ini masih lebih dari 100% yang diprogramkan. Layanan air irigasi masih sesuai dan terpenuhi.

Meskipun demikian, mitigasi risiko telah dilaksanakan baik secara internal maupun dengan melibatkan pihak eksternal. Sesuai dengan rapat internal PJT I yang dilaksanakan Agustus kemarin, PJT I akan melakukan optimalisasi tampungan air di waduk tahunan sebagai optimalisasi tambahan cadangan air untuk menghadapi musim kemarau 2023. Optimasi longstorage juga akan dilakukan pada bendung-bendung di Daerah Hilir.

Dalam hal efisiensi, akan dilakukan realokasi air sesuai kebutuhan untuk penerapan efisiensi pengeluaran air dari waduk. Sebagai upaya utama, dilaksanakan juga pembersihan sedimen didepan intake pengambilan air para pemanfaat. Selain itu PJT I akan melakukan pembuatan alur air supaya air dapat mengalir dengan lancar apabila diperlukan.

PJT I akan terus melakukan monitoring dan menginformasikan ketersediaan air kepada para stakeholder. “Kami akan semakin menguatkan pemantauan dan pelaporan pengambilan air tidak berizin. Kami juga tentunya akan menyediakan sarana,prasarana dan peralatan untuk kegiatan tanggap darurat”, ujar Fahmi.

Koordinasi dilakukan dengan stakeholder seperti misalnya Rapat Koordinasi Antisipasi dan Mitigasi Potensi Kemarau dengan Iklim Kering di Jawa Timur bersama PU SDA Prov. Jatim, BMKG, PJT I, BPBD, Dinas Pertanian Prov. Jatim, Dinas Perkebunan Prov. Jatim, Dinas ESDM Prov.

Terakhir kemarin 13 September 2023 kami melakukan rapat koordinasi menghadapi El Nino dan musim penghujan yang nantinya kegiatan akan digelar di Bendungan Selorejo pada 27 September 2023. Menutup pembicaraan beliau menyampaikan bahwa PJT I mendukung upaya dari PT PLN NP yang pada tahun ini akan melaksanakan kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Intinya kita dukung langkah efektif agar kita dapat bersiap untuk semua hal, ujarnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait