MALANGVOICE – Baru-baru ini divisi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence/AI ) Google, DeepMind sedang mengupayakan program AI yang memiliki kemampuan memprediksikan kematian seseorang.
Menurut informasi yang dirangkum MVoice dari laman The Next Web (2/3), program ini ditujukan untuk memudahkan kerja petugas medis. DeepMind ini akan diisi dengan rekam medis dari 700 ribu veteran asal Amerika Serikat. Dengan cara ini, sistem akan mempelajari dan memprediksi kondisi pasien, termasuk jika ada kemungkinan meninggal.
Sistem ini disebut dapat membantu tugas perawat dan dokter yang biasa mengawasi pasien. Biasanya, perawat dan dokter bertugas untuk mengawasi setiap pasien yang sedang dirawat.
Namun, pengawasan itu biasanya tak dapat dilakukan sekaligus dan kadang masih mengandalkan sensor atau alat di pasien. Karena itu, jika DeepMind dapat mengajarkan kecerdasan buatan mengatasi kondisi ini, bukan tak mungkin fungsi pengawasan dapat digantikan kecerdasan buatan.
Terlebih, pengawasan ini dapat dilakukan sepanjang waktu, mengingat komputer tak membutuhkan waktu istirahat. Selain itu, penggunaan sistem semacamam ini dapat mengurangi kasus human-error dalam penanganan medis.
Sebagai langkah awal, DeepMind akan berfokus pada penyakit Acute Kidney Injury (AKI). Selain penyakit tersebut cukup sulit diprediksi, AKI juga dapat menyerang orang dari segala usia.
Apabila pengembangan kecerdasan buatan DeepMind ini benar-benar berhasil, bukan tak mungkin dapat mengubah bidang kesehatan secara menyeluruh. Sebab, masalah kesehatan yang diderita pasien dapat diatasi lebih awal. (Der/Ery)