MALANGVOICE – Fraksi PKB DPRD Kota Malang menggelar tasyakuran sederhana untuk tiga tokoh yang baru saja ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Acara berlangsung di ruang Fraksi PKB, Jumat (21/11), diisi doa bersama dan pemotongan tumpeng.
Tiga tokoh itu adalah K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Syaikhona Muhammad Kholil, dan Marsinah. Ketiganya diberikan gelar tersebut oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 10 November 2025 sebagai bagian dari peringatan Hari Pahlawan.
Identifikasi 273 Temuan Sumber Air, Sabers Pungli Dorong Pemerintah Responsif
Ketua DPC PKB Kota Malang, H Fatchullah, mengatakan momen ini bukan hanya sekadar tasyakuran, tetapi juga ajakan untuk kembali mengingat jejak perjuangan mereka.
Seperti Gus Dur yang dianugerahi sebagai Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam. kata dia, adalah sosok yang hidup untuk kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme.
“Gus Dur selalu mengingatkan apa arti jabatan, terutama saat banyak pejabat banyak mulai korupsi di era Orde Baru. Kita layak merenungkan kembali perjuangannya,” ujar Fatchullah.
Ia juga menyoroti keteguhan Marsinah, aktivis buruh asal Jawa Timur yang dianugerahi Pahlawan dalam Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan. Marsinah dikenal berani membela rakyat kecil meski harus berhadapan langsung dengan rezim kala itu.
“Kalau pakai istilah sekarang, Marsinah itu sangat viral. Ia melawan demi hak buruh sampai mempertaruhkan nyawa,” tuturnya.
Sosok ketiga adalah Syaikhona Muhammad Kholil, ulama besar dari Jawa Timur yang berpengaruh dalam perkembangan pendidikan Islam pesantren. Gagasannya tentang “Hubbul Wathan Minal Iman”, kecintaan pada tanah air sebagai bagian dari iman, menjadi dasar gerakan para santri melawan kolonialisme.
Menurut Fatchullah, peran Syaikhona Kholil sangat besar bagi lahirnya Nahdlatul Ulama. “Beliau ikut merintis struktur NU yang sampai sekarang jadi organisasi besar dan tetap tegak meski pernah ditekan pemerintah di era Orde Baru,” tegasnya.
Fatchullah berharap generasi hari ini, termasuk kader PKB, mampu mengambil teladan dari tiga tokoh tersebut.
“Setiap masa selalu ada orang yang berjuang sampai titik akhir. Ini yang harus kita sadarkan ke generasi sekarang,” pungkasnya.(der)