MALANGVOICE – Senin pagi (15/02) menjadi hari yang berarti bagi Forkopimda Kota Batu. Itu karena proses vaksinasi bagi mereka rampung sudah.
Hal itu ditandai dengan vaksinasi dosis kedua yang dilakukan di Balai Kota Among Tani Batu. Vaksinasi kedua ini berfungsi sebagai booster yang dapat memunculkan antibodi pada seseorang yang disuntik vaksin.
Sehingga paparan covid-19 tidak terlalu terasa bagi orang yang sudah divaksin. Pasalnya tubuh orang yang sudah divaksin telah memiliki antibodi yang dapat menanggulangi virus covid-19.
Setelah divaksin Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan bahwa dirinya lebih santai. Tidak ada kelebihan tekanan darah serta ketika disuntik ia mengaku tidak terasa.
“Selama dua minggu ini ketika pertama divaksin saya tidak merasa gejala bawaan akibat vaksin tersebut. Semua biasa saja, saya sehat-sehat saja,” jelas Dewanti
Meskipun begitu, Dinkes Kota Batu telah membentuk Tim Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komda KIPI). Komda KIPI terdiri dari dokter spesialis untuk menangani keluhan kejadian pasca imunisasi.
KIPI yang paling banyak timbul ini contohnya seperti demam, kemudian juga terjadi pembengkakan di sekitar area penyuntikan. Namun untuk jenis vaksin yang digunakan ini, berdasarkan uji klinis tahap tiga tidak ada laporan efek samping yang berat.
“Vaksin ini melalui proses yang sesuai kaidah penelitian. Sehingga aman dan efektif untuk manusia agar terjaga dari paparan Covid-19. Kalau kena bisa sembuh karena ada antibodinya,” imbuh dia.
Vaksinasi kedua (booster) juga diberikan kepada Ketua DPRD, Asmadi, Sekda Kota Batu Zadim Efisiensi, Kepala Dinkes Kota Batu drg. Kartika Trisulandari, Kasdim 0833 Kota Malang, Mayor Arm Chairul Effendy.
Sebelumnya Chairul menjabat sebagai Pabung Kodim 0818 Malang-Batu. Ia mendapat vaksin pertama di Kota Batu pada 28 Januari lalu. Serta vaksinasi juga diberikan kepada dr. Ichang Sarazein Kabid Pelayanan Pembiayaan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinkes Kota Batu.(der)
