“Fo Ufo”: Proyek Sci-Fi Baru Bayu Skak Gandeng Studio Animasi Malang

MALANGVOICE– Sutradara asal Jawa Timur, Bayu Eko Moekito atau akrab disapa Bayu Skak, kembali bikin langkah besar lewat proyek film terbarunya, Fo Ufo. Film keenamnya ini digarap bersama studio animasi Homepimpa di Malang, yang dipercaya menangani visual alien dengan teknologi CGI.

Fo Ufo sudah masuk tahap editing dan ditargetkan tayang tahun depan. Bayu menyebut film ini akan menawarkan sesuatu yang berbeda karena menggabungkan komedi dan fiksi ilmiah, dengan banyak dialog dalam Bahasa Madura.

Wahyu Hidayat Nahkodai Alumni ITN Malang, Siap Satukan Jejaring Besar dari Sabang sampai Merauke

“Ini bakal terasa fresh. Sci-fi comedy belum banyak di Indonesia. Genre horor komedi sudah penuh, jadi kami cari bentuk baru,” kata Bayu ditemui di Cinepolis Malang Town Square (Matos), Selasa (9/12).

Pemilihan Homepimpa bukan tanpa alasan. Homepimpa, studio yang berdiri sejak 2012, jadi bagian penting dalam proyek ini. Sekitar 80 persen animatornya berasal dari Malang. Mereka juga pernah terlibat dalam proyek internasional seperti Pororo dan Gop and Friends, yang tayang di 22 negara termasuk di Disney+ Hotstar India.

“Saya kolaborasi dengan studio animasi Malang ini supaya melanglang buana karyanya sampai luar negeri,” imbuh Bayu.

Dalam film itu juga nantinya 80 persen menggunakan bahasa Madura. Ia menyebut Film Fo Ufo bisa mengangkat ciri khas dari suatu daerah.

Selain bahasa, 90 persen pemeran juga berasal dari daerah yang sama, sisanya hanya sedikit aktor dari Jakarta. Ia juga menggandeng Habib Jafar sebagai konsultan budaya dan komedi.

“Kalau semua pemainnya dari Jakarta, kami yang di daerah ini mau jadi apa? Kami juga harus ikut tampil,” ujar Mas Bayu.

Kolaborasi Skak Studios dan Homepimpa ini diharapkan bisa menunjukkan bahwa produksi film dari Jawa Timur punya peluang besar untuk bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

“Kami ingin memanfaatkan SDM manusia di daerah agar bisa belajar bikin film, itu alasannya. Selain Madura ada project lain nantinya bisa dari bahasa Sunda, Jawa Ngapak, Bali, karena memang kami ingin berbau kedaerahan dalam pembuatan film,” ujarnya menambahkan.

Dalam pengerjaanya, Film Fo Ufo dibantu Kementerian Ekonomi Kreatif. Bayu sangat berterima kasih dengan support besar dari pemerintah untuk kemajuan film lokal Indonesia.

“Saya sangat seneng sekali dari Ekraf sendiri keliling kesekian kali prmosi film lokasi seperti di ACEH, Surabaya, Malang, dan Klaten. Dengan acara ini kita bertemu langsung pegiat ekraf di daerah dan menunjukkan kemampuannya,” tandasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait