ER Tulis Surat untuk Rakyat Batu? Simak Isinya…

MALANGVOICE – Ini masih seputar kasus hukum yang menjerat Wali Kota Batu nonaktif Eddy Rumpoko. Pria akrab disapa ER yang masih mendekam di Rutan Cipinang, Jakarta Timur menulis surat berjudul Tiga Bulan Meninggalkan Masyarakat Kota Wisata Batu di Akhir Memegang Amanah Rakyat. Surat tertanggal 26 November itu disampaikan seorang bernama Ustad Joko di Masjid Brigjen Soegiyono, kompleks Balai Kota Among Tani, Jumat (15/12).

Joko yang mengaku asli warga Kota Batu ini diberi amanah ER menyampaikan surat tersebut meskipun tidak ada hubungan keluarga atau kerabat. Joko juga menuturkan ER kondisinya sehat dan siap menjalani proses hukumnya.

“Semua masyarakat Kota Batu dekat dengan beliau (Eddy) termasuk saya. Saya juga tidak tahu kenapa memilih saya.Terakhir saya jenguk, Senin kemarin (11/12),” tutupnya.

Isi surat yang dibagikan Joko kepada awak media bukan yang tulisan tangan ER. Surat tersebut telah berbentuk ketikan dalam dua lembar kertas A4.

Berikut isi surat yang ditulis ER

Kepada Masyarakat Kota Batu yang saya cintai.

Assalamualaikum Wr. Wb

Apapun yang terjadi, prosedur hukum harus kita hormati. Meskipun jujur, saya tekejutkan dengan istilah OTT yang dilakukan para penegak hukum, tapi saya sebagai warga negara maupun sebagai manusia akan patuh dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku di negara kita.

Setiap pilihan yang kita jalani selalu ada resikonya. Ini adalah resiko dari amanah yang diberikan oleh rakyat kepada saya. Dengan kerendahan hati, saya menyadari saya sangat minim mengenai masalah pengetahuan hukum. Meski demikian, sebagai bentuk tanggung jawab dan konsekuensi, saya harus patuh dan mengikuti prosedur hukum.

Sejak dulu, saya diajarakan oleh orangtua saya, terutama Bapak saya, yang perjalanan kariernya sebagai pejuang di Era Perjuangan dulu sebagai Prajurit TENTARA NASIONAL INDONESIA, selalu ditekankan tentang kejujuran dan tanggung jawab. Itu yang selalu ditegaskan oleh Bapak saya bahwa dalam hidup harus jujur dan bertanggung jawab.

Ajaran ini yang selalu saya tekankan kepada masyarakat Kota Batu, aparatur sipil negara di Pemerintahan Kota Batu maupun kepada sahabat-sahabat saya dan kolega. Demikian juga apa yang saya dapat dalam perjalanan hidup, saya selalu berusaha untuk mengambil hal yang positif, dan meninggalkan segala yang negatif seperti mengumbar kebencian, karena saya percaya tindakan yang positif akan menghasilkan energi yang positif untuk hidup bermasyarakat.

Proses hukum yang saya hadapi saat ini sudah hampir 3 (tiga) bulan, alhamdulilah saya dalam kondisi sangat sehat. Demikian juga harapan saya untuk masyarakat Kota Batu, semoga selalu sehat, selalu beraktivitas, selalu beribadah, berkerja, sekolah dan berkegiatan untuk keluarga dan bangsa.

Saya, Eddy Rumpoko, mohon doa yang tulus dan ikhlas dalam menjalani proses hukum yang sedang saya hadapi, semoga semakin baik dan bisa menjadi contoh untuk kita semua. Saya sangat menghormati penegakan hukum di negara kita guna memperbaiki kondisi bangsa dan negara pada saat ini. Karena dalam hidup kita harus selalu meninggalkan jejak-jejak kebaikan sebagai umat ataupun sebagai warga negara.

Jujur saja, saya tidak tahu betul apa yang dimaksud dengan OTT, karena pada saat kejadian itu saya sedang beraktivitas di kamar mandi dan tiba-tiba saja ada kejutan dari petugas aparat hukum yang sedang melakukan tugasnya. Saya adalah objek dari OTT. Saya sangat terkejut karena saya tidak merasa melakukan perbuatan yang disangkakan. Pada hari Sabtu tanggal 16 september 2017 kurang lebih pukul dua belas siang, pintu kamar saya digedor-gedor oleh beberapa orang. Ketika saya buka, ada petugas dengan menunjukan identitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sekali lagi, saya tidak melakukan perlawanan dan saya sebagai warga negara sangat menghormati apa yang menjadi tugas aparat penegak hukum di negara kita.

Setelah mandi, ada sepuluh petugas menyampaikan kepada saya bahwa ada tamu saudara Phillip membawa uang 200 juta dan pada saat itu saudara hilllip berada di garasi rumah dinas. Saya merasa saya tidak pernah ada janjian atau meminta saudara Phillip untuk datang ke rumah dinas apalagi membawa uang atau sesuatu apapun yang akan diberikan kepada saya.

Namun, sekali lagi saya tegaskan, saya menghormati prosedur hukum yang berlaku di negara kita. Apakah saya bersalah ataupun disalahkan, saya menjunjung tingi aparat hukum yang sedang berkerja keras untuk membangun bangsa dan negara ini dari persoalan penumpasan korupsi

Saat saya menulis ini kemungkinan saya tidak bisa mengakhiri amanah yang diberikan oleh masyarakat selama dua periode atau 10 tahun di pemerintahan Kota Batu karena saya masih akan menjalani proses hukum ini sampai dengan persidangan persidangan selanjutnya. (Pelantikan tanggal 26 desember 2017)

Namun, itu bukanlah suatu beban yang saya rasakan ketika saya sedang menjalani proses hukum. Saya merasakan rindu yang teramat dalam untuk bisa berkunjung ke masyarakat yang “beraktivitas di pertanian, di desa-desa, di dusun-dusun, maupun di kampung-kampung. Rindu juga menyapa masyarakat yang melakukan aktivitas perdagangan yang sering saya jumpai. Terutama rindu menyapa anak-anak yang sedang menempuh pendidikan, masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah atau pun masyarkat yang sedang sakit yang selama ini saya rasakan tidak ada batas apapun
karena itu semua adalah bentuk silaturahmi, seduluran, dan bareng-bareng membangun bersama-sama seperti semboyan Raja Jawa: Rame Ing Gawe Sepi Ing Pamrih.

Masa-masa di mana saya bisa bercengkrama dengan anak-anak sekolah di kampung-kampung dan desa-desa itu lah yang saya rindukan. Apalagi ketika melaksanakan shalat Jumat bersama mereka, saya berusaha untuk bertemu dan melihat wajah-wajah pemimpin yang akan datang. Saya juga rindu pada masa bisa bertemu dengan ibu-ibu, bisa guyon, tertawa dan bercanda. Bertemu dengan para petani dengan wajah-wajah yang tulus menghadapi persoalan pertanian. Bertemu dengan pedagang pedagang yang begitu ramai. Bertemu dengan tokoh agama yang begitu istiqomah merekatkan dan mendamaikan semuanya. Bertemu dengan guru-guru yang begitu kuatnya membangun dunia pendidikan. Bertemu dengan TNI dan POLRI yang mengayomi masyarakat, aparatur pemerintahan yang berkerja dengan baik. Semua pertemuan itu begitu saya rindukan.

Kota wisata Batu yang kita cintai i, alhamdulilah memiliki alam, pertanian dan budaya masyarakat yang guyub Gemah Ripah Loh linawi. Mari kita jaga bersama agar lebih baik, jangan ada kebencian atau hal-hal yang negatif. Yang lebih utama dan penting adalah mari melihat kedepan dengan segala kekurangan pada saat ini.

Selamat Bekerja.. Tunjukan Kreatifitas Inovasi saudara…. dan Tetap Semangat !!! Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara khususnya masyarakat Kota Wisata Batu.

Hakaryo Guno Mamayu Bawono.

Wasalammualaikum Wr Wb

Eddy Rumpoko

(Der/Yei)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait