MALANGVOICE – Lahan sampah di TPA Tlekung, Junrejo, Kota Batu sudah overload. Hal itu dikarenakan setiap harinya lahan di sana menampung sampah seberat 90 ton dari seluruh Kota Batu.
Inovasi Eco Enzym garapan Eco Enzym Nusantara, Kota Batu digadang-gadang menjadi solusi permasalahan ini. Lantaran, inovasi ini dapat menguraikan sampah organik menjadi zat bermanfaat bagi tanah dengan hanya menyemprotkannya saja.
Eco Enzym ini merupakan inovasi yang digarap oleh Kepala Eco Enzym Nusantara, Gung Endah. Inovasi Endah ini diapresiasi Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
“Salah satu jalan keluar untuk menangani overload sampah di TPA Tlekung ini adalah dengan menggunakan Eco Enzym. Nantinya inovasi ini akan digunakan di TPA ini,” jelas Dewanti.
Ia mengatakan bahwa dirinya tidak hanya memotivasi inovasi ini, namun juga mengapresiasinya dengan memanfatkannya. Nantinya, pemanfaatan ini akan dilakukan di TPST 3R hingga rumah-rumah masyarakat Kota Batu.
Hal tersebut membuat Kota Batu memiliki sistem pengolahan sampah yang dimulai sejak dari rumah. Yakni, sampah organik disemprot dengan Eco Enzym sehingga menjadi zat yang baik untuk tanah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan, mengatakan pihaknya telah berkolaborasi dengan Eco Enzym Nusantara.
“Kami menyediakan penuh bahan molase untuk fermentasi. Sehingga bisa digunakan untuk racikan menjadi Eco Enzym,” jelas Aries.
Ia mengatakan pengolahan sampah menggunakan Eco Enzym ini merupakan program kolaborasi baru yang dilakukan DLH Kota Batu. Penyemprotan Eco Enzym ini kepada sampah di TPA Tlekung menemui hasil yang bagus.
“Hasilnya menurunkan gas metana yang ada di TPA Tlekung. Selain itu juga mengurangi bau sampah dengan sangat baik,” papar Aries.
Inovator Eco Enzym, Gung Endah mengatakan bahwa Eco Enzym ini efektif untuk mengurangi dampak pemanasan global dari sampah. Karena gas metana yang dinilai merusak ozon dapat dikurangi secara signifikan.
“Dari 1.600 volume metana bisa menjadi 600 dengan penyemprotan Eco Enzym ini. Selain itu zat-zat polusi udara, air, tanah juga bisa diurai menjadi zat yang bermanfaat,” urai dia.
Penggunaannya juga tak perlu penyediaan yang masif. Menurut Endah, cukup 200 ml Eco Enzym sudah cukup untuk 2000 liter air.
“Eco Enzym ini bagus jika disemprotkan setiap hari di TPA Tlekung. Selain mengurangi kadar metana, juga mengurangi bau juga,” tambahnya.
Ia berharap DLH Kota Batu menggunakan inovasi ini hingga diimplementasikan ke rumah-rumah. Sehingga masyarakat Kota Batu memilah sampah dari rumah dan menyemprotnya dengan Eco Enzym ini.
“Sehingga di TPA Tlekung nantinya tidak ada sampah organik. Karena sudah difilter sejak dari rumah,” tandasnya.(der)