MALANGVOICE – Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket berkunjung ke Malang pada 1-2 Februari.
Dalam kunjungan tersebut difokuskan pada inisiatif Global Gateway Uni Eropa, serta penguatan dan potensi peningkatan kerjasama Uni Eropa dan Indonesia.
Ia menjelaskan Global Gateway Uni Eropa bertujuan untuk mendorong terwujudnya infrastruktur dan konektivitas yang menghubungkan dunia secara pintar, bersih dan aman.
Baca Juga: SGM Eksplor Gandeng 8 Retail Lokal Salurkan Paket Nutrisi dan Sembako
Kepolisian Belum Umumkan Hasil Uji Forensik Kebakaran Pasar Relokasi
“Strategi ini sejalan dengan komitmen kerjasama kami dan Indonesia dalam memperkuat hubungan ekonomi dan dagang serta menjawab tantangan global seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Vincent Piket, Kamis (2/1).
Selama di Malang, Vincent Piket mengadakan sejumlah dialog dengan akademisi, lembaga swadaya masyarakat dan pelaku usaha, serta mengunjungi kegiatan kerja sama yang dilaksanakan di Malang.
“Uni Eropa sudah kerja sama cukup lama dengan UMM, juga ada kerja sama dengan UB dan Unisma dalam riset penelitian,” katanya.
Ia mengunjungi dua proyek kerja sama, yakni Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya dan Co-Evolve. Keduanya menerima pendanaan dari Uni Eropa sebagai bentuk dukungan terhadap penanggulangan pandemi COVID-19.
Bank Pembangunan Jerman – KfW – dan Uni Eropa berkomitmen untuk memberikan pendanaan guna meningkatkan kapasitas rumah sakit untuk penanganan COVID-19 dan antisipasi pandemi di masa mendatang.
Pendanaan KfW ditujukan untuk penuntasan konstruksi infrastruktur rumah sakit, dilengkapi dengan pusat simulasi teknologi terkini, serta infrastruktur untuk jaringan telemedisin dan sistem informasi. Pihak Uni Eropa memberikan pendanaan penanggulangan pandemi COVID-19 yang digunakan untuk peningkatan kapasitas laboratorium, ICU dan riset.
“Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya merupakan wujud dampak positif dari kerjasama multilateral ‘Team Europe’ di bidang layanan kesehatan. Dengan dukungan KfW dan Uni Eropa, rumah sakit ini akan memiliki kemampuan yang semakin memadai untuk melakukan uji laboratorium maupun perawatan pasien dengan kondisi kritis dan menjadi fasilitas vital di Kota Malang dalam penanggulangan pandemi di masa mendatang,” ujar Duta Besar Vincent Piket.
Proyek Co-Evolve, dengan pendanaan hibah dari Uni Eropa senilai 225.000 Euro atau sekitar Rp3,6 miliar bertujuan untuk memperkuat ketahanan lembaga swadaya masyarakat terhadap dampak pandemi COVID-19. Duta Besar Piket mengunjungi dan melihat dampak positif proyek ini bagi masyarakat Malang dan sekitarnya. Lebih lanjut, kunjungan ini juga membahas peluang penguatan kerjasama dengan jaringan masyarakat sipil.
Selama di Malang, Duta Besar Piket juga berdiskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) untuk melihat peluang perdagangan dan ekonomi di Jawa Timur, khususnya Malang. Pertemuan ini juga membahas kebijakan terbaru yang diterapkan Uni Eropa maupun Indonesia.
Pada kesempatan ini, Duta Besar mendengar langsung dari pelaku usaha kopi mengenai praktik budidaya kopi yang berkelanjutan. Ia berkesempatan mencicip kopi lokal Malang di sebuah kedai kopi, ditemani Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Selain itu hadir pula Solah Ayubi, seorang kreator konten alumnus perguruan tinggi di Malang yang kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Eropa melalui beasiswa kunjungan belajar Erasmus+ International Credit Mobility (ICM).
Kunjungan ke Malang menandai dimulainya rangkaian kegiatan Duta Besar Vincent Piket ke sejumlah wilayah di Indonesia sebagai agenda tahun 2023 untuk memperkuat kerjasama Uni Eropa-Indonesia, peluang kolaborasi baru, serta promosi inisiatif Global Gateway yang menawarkan potensi manfaat sangat besar bagi Indonesia.(der)