MALANGVOICE – Aksi penodongan kembali terjadi di kawasan Alun-alun Merdeka Kota Malang. Kali ini korbannya adalah dua siswa SMP asal Wajak, Kabupaten Malang.
Kejadian itu terjadi pada Sabtu (15/7) malam kemarin. Saat itu korban, Fadilah Firmansyah bersama seorang temannya menuju alun-alun setelah mencari sepatu. Namun, ia didatangi dua pemuda yang meminta barang keduanya dengan ancaman obeng.
Karena takut, keduanya mengikuti perintah pelaku untuk menyerahkan barang berharganya, yakni sebuah handphone. Tak hanya itu, korban diajak berputar-putar mengelilingi Kota Malang sebelum ditinggal di Jalan Laksamana Martadinata, Kedung Kandang, Kota Malang, sekitar pukul 21.00 WIB.
Beruntung, warga sekitar melihat korban dan menolongnya. Salah satu penolong, Dicky Rahman, mengaku curiga melihat korban kebingungan di dalam gang. Ia lantas menanyai Fadilah dan baru diketahui dia menjadi korban pemerasan.
“Saya akhirnya sama orang sini membantu dia. Kami cari teman korban yang masih dibawa pelaku sama sepeda motornya,” kata Dicky saat ditemui wartawan, Minggu (16/7).
Tak lama, warga menemukan teman korban di sekitaran RS Panti Nirmala. Ia juga masih bersama sepeda motor yang diduga hendak diambil pelaku. “Untungnya motor korban tidak diambil. Akhirnya kami bawa kembali ke rumah saya,” lanjutnya.
Sekitar pukul 23.00 WIB, keluarga korban dari Wajak mendatangi lokasi. Hal itu diketahui berkat postingan Dicky di grup Komunitas Peduli Malang (Asli Malang) di Facebook. Korban kemudian dibawa pulang keluarga.
Dicky menceritakan, kejadian serupa terjadi sebanyak dua kali. Modus pelaku masih sama. Yakni berpura-pura meminjam sepeda motor korban dan meninggalkannya sendirian di gang sempit. Baru motor korban dibawa kabur.
Ia berharap, kejadian itu tak terulang lagi dan petugas keamanan di kawasan Alun-alun Merdeka Kota Malang lebih ditingkatkan pengawasannya.
“Dulu pernah juga, sama seperti ini. Jadi kasus kemarin itu yang kedua kali,” tandasnya.