DP3A Kabupaten Malang: Hampir 50 Persen Korban Tragedi Kanjuruhan Anak-anak

Kepala DP3A Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo. (MVoice/Toski D)

MALANGVOICE – Tercatat 600 korban tragedi Kanjuruan yang menewaskan 135 orang ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang.

“Dari 600 korban tersebut, 265 merupakan anak-anak,” ucap Kepala DP3A Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (30/11).

Menurut Arbani, para korban tersebut telah mendapatkan pendampingan psikologis secara intensif.

Baca juga:
Ubah Program Latihan, Arema Pastikan Siap Kapanpun Liga 1 Dilanjutkan

Tampilan Honda Scoopy dari Masa ke Masa

Maxone Gila Bola! Berikan Giveaway Setiap Minggu Selama Pertandingan Piala Dunia 2022

“Mereka telah ditangani secara maksimal dengan melakukan kunjungan dan pendampingan psikologis secara komunal,” jelasnya.

“Selain itu, para psikolog juga menggali keterangan yang dialami korban. Korban dapat menceritakan keluh kesah mereka,” tambahnya.

Arbani menjelaskan, dari kegiatan pendampingan secara komunal tersebut kemudian dipetakan tingkat keparahan gangguan psikologis korban. Jika korban mengalami gangguan psikologis berat, tim psikolog DP3A akan mengunjungi rumah korban dengan melanjutkan pendampingan secara intensif.

“Diagnosa sementara masih pada trauma ringan dan sedang. Meski demikian (DP3A) juga mengalami kendala di lapangan, karena tidak semua korban dapat menceritakan keluhan,” tegasnya.

“Tidak semua korban menceritakan yang mereka alami. Bisa jadi dipendam sendiri. Padahal seharusnya jangan menjadi pikiran sendiri. Efeknya jika tidak mencurahkan isi hati maka akan menjadi traumatis seumur hidup,” imbuhnya.(end)