MALANGVOICE – Sanksi larangan masuk stadion di seluruh Indonesia yang diterima Yuli Sumpil ditanggapi santai. Sanksi itu diterima dirigen Aremania setelah laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (6/10).
“Saya dikasih tahu anak-anak, yo santai aja mas,” katanya, Jumat (12/10).
Ia sendiri sebenarnya mempertanyakan bagaimana sanksi itu bisa keluar. Yuli tak merasa sebagai provokator. Meski ia turun ke lapangan saat jeda pertandingan di babak pertama, aksinya itu menurutnya hanyalah spontanitas.
“Yang saya lakukan spontanitas dan emosional. Padahal Arema main di Surabaya itu lebih parah,” lanjutnya.
Selanjutnya, ia tetap akan legawa menerima sanksi itu. Pria bernama asli Yuli Sugianto ini tak akan melakukan banding. “Secara kesatria aku terima. Banding atau tidak itu terserah orang-orang. Terkait sanksi ini kalian yang menilai sendiri,” tambah Yuli.
Ia justru sangat menyayangkan sanksi yang diterima Arema FC. Yuli menilai sanksi tanpa adanya penonton dan tidak boleh disaksikan Aremania saat laga kandang dan tandang hingga akhir musim 2018 itu sangat berat. Apalagi tim Singo Edan juga dikenai denda Rp 100 juta.
“Saya sayangkan kok seberat itu untuk tim. Padahal pertandingan itu aman, tidak sampai terhenti. Kalau pertandingan berhenti yo wajar sanksi itu,” tutupnya.
Selain Yuli, ada Aremania lain yang disanksi serupa, yakni Fandy. Ia terlihat turun ke lapangan bersama Yuli Sumpil dan mendekat ke pemain Persebaya Surabaya.(Der/Ulm)