MALANGVOICE – MS (13) siswaPyang diduga menjadi korban perundungan oleh teman-temannya kini sedang dalam perawatan di RS Lavalette.
Kepala SMPN 16 Malang, Syamsul Arifin menjelaskan, kondisi MS yang merupakan siswa kelas 7 saat ini sudah terbilang membaik dari kondisi sebelumnya. Bahkan kondisi psikis MS juga berangsur pulih.
Baca Juga: Diduga Korban Bullying, Siswa SMPN 16 Alami Kekerasan
Dari keterangan, atas perundungan ini MS mengalami memar di beberapa bagian tubuh. Seperti sebelah kiri jari tengah, kaki lebam dan dugaan MS dilempar oleh teman-temannya yang merupakan anak ekskul Badan Dakwah Islam (BDI).
“Jari tengahnya sekarang sudah membaik dan diputuskan tidak diamputasi. Berita ini viral karena pihak medis minta persetujuan orang tua untuk diamputasi,” ujarnya saat ditemui di Dinas Pendidikan Kota Malang, Jumat (31/1).
Sebelumnya, kejadian ini bermula pada sepekan lalu. Syamsul menjelaskan, ia baru menerima laporan pada Senin kemarin dan mendapat kabar jika MS telah dirawat di RS. Ia pun menegaskan jika mereka hanya bercanda bukan sengaja membully.
“Setelah kami dalami laporan ini dan kami selesaikan, kami kemudian mediasikan antar orang tua korban dan terduga pelaku yang berjumlah tujuh anak,” ungkapnya.
Dari mediasi tersebut, orang tua terduga pelaku, komite wali kelas siap membiaya pengobatan MS. Syamsul pun merinci total sumbangan, yakni dari orang tua terduga pelaku terkumpul Rp 1.475 juta, dana sosial sekolah Rp 750 ribu serta dari guru dan tenaga kependidikan Rp 2 juta.
Dengan kejadian ini, lanjut Syamsul para terduga pelaku tidak akan dikeluarkan oleh sekolah, melainkan akan diberi bimbingan konseling atau psikologi.
“Saya nggak berandai-andai sampai mengeluarkan, kasihan juga. Kami akan terus proses ini, dan penuhi sesuai dengan hak-hak anak dan kemampuan kami. Kami harus selesaikan karena ini bagian dari tanggung jawab kami,” tandasnya.(Der/Aka)