Dindik Kota Malang Terus Tingkatkan Kapasitas Guru ABK

Zubaidah saat ditemui di Kantornya. (Anja a)
Zubaidah saat ditemui di Kantornya. (Anja a)

MALANGVOICE – Upaya Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang dalam meningkatkan kualitas, kapasitas dan sumber daya guru Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bukan isapan jempol semata. Berbagai program dan kegiatan, termasuk salah satunya menggelar bimbingan teknis (Bimtek) bagi para guru ABK terus digelar.

Kepala Dindik Kota Malang, Zubaidah, dalam salah satu kesempatan, mengungkapkan, jika ABK memiliki kesempatan belajar yang sama dengan anak normal pada umumnya. Karenanya, Guru ABK harus memiliki keahlian lebih dalam menjalankan proses belajar mengajar pada anak dengan kategori tersebut.

“Ada beberapa orang tua yang menyekolahkan anak mereka di sekolah formal bukan sekolah khusus, padahal diketahui jika anak itu termasuk berkebutuhan khusus, sehingga hal ini perlu tangani dengan memberikan pelatihan bagi para guru agar bisa mengajar siswa ABK,” kata Zubaidah.

Berdasarkan data Dindik Kota Malang, saat ini ada 51 sekolah yang diperbolehkan menerima siswa dari anak kategori berkebutuhan khusus. Tentu hal ini menjadi tantangan bagi para guru yang mengajar di sekolah formal agar mampu memberikan materi pelajaran dengan baik dan dapat diterima oleh peserta didik.

Bagi siswa ABK, lanjut Zubaidah, juga akan mengalami kesulitan karena mereka belajar bersama dengan siswa yang normal pada umumnya, sehingga guna meminimalisir hal itu, Dindik Kota Malang terus menggeber pelatihan bagi guru SD dan SMP agar bisa memiliki ketrampilan dan kemampuan mengajar ABK khususnya di sekolah formal.

“ABK dan anak normal memiliki hak yang sama dalam mengenyam pendidikan baik dari segi kualitas maupun fasilitas, kami terus lakukan Bimtek kepada guru agar memiliki kapasitas yang baik dalam mengajar,” pungkasnya.

Perlu diketahui, ABK kerap didefinisokam sebagai anak yang memiliki atau dalam kondisi berisiko mengalami kronik secara fisik, perilaku, perkembangan dan kondisi emosional, karena itu ABK membutuhkan pelayanan sesuai kondisinya. Presentase jumlah anak ABK diperkirakan mencapai 11,7 anak dalam 10.000 anak atau setara dengan satu orang anak ABK dalam 855 anak normal. (Hmz/Ulm)