MALANGVOICE – Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar upacara Dies Natalis ke-42 pada Jumat (2/2). Tahun ini Polinema mengangkat tema “Green
Technology: Inovasi dan Karya Cipta Anak Negeri”.
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, mengatakan, tema tersebut dilatarbelakangi misi Politeknik Negeri Malang, yaitu menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan vokasi yang berkualitas, inovatif, dan berdaya saing sesuai kebutuhan industri, lembaga pemerintah, dan masyarakat.
Selain itu sejalan dengan program penguatan peran Perguruan Tinggi Vokasi dalam upaya antisipasi perubahan iklim dengan sasaran Politeknik Negeri dan Akademi Komunitas Negeri di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dibutuhkan inovasi-inovasi nyata anak negeri untuk menangani krisis iklim yang semakin terakselerasi dengan cepat.
Baca Juga: Simulasi Pemungutan Suara, Ajari Pemilih Mencoblos dengan Benar
24 Ribu Keluarga di Kota Malang Terima Bantuan Pangan
“Politeknik Negeri Malang mewujudkan green technology kampus dengan berperan aktif mengikuti pemeringkatan UI Green Metric, Polinema terdaftar pada UI Green Metric World University,” kata Supriatna.
Supriatna menambahkan pemilihan tema itu untuk mencoba sinergisitas isu lingkungan termasuk perubahan iklim di lingkungan Polinema. “Ini jadi salah satu tugas perguruan tinggi untuk mencari solusi bagaimana mengatasai permasalahan tersebut,” lanjutnya.
Salah satu hal yang akan dilakukan Polinema adalah membuat kebijakan yang mendukung kampus ramah lingkungan dengan berbagai macam aspek, baik infrastruktur baik transportasi, pengelolaan limbah dan sistem pendidikan.
“Salah satu kebijakan kita adalah memulai bertahap menggunakan tenaga solar, sekarang ada di Teknik Mesin menggunakan PLTS ada di atap. Nanti mulai ada di Teknik Elektro, kita lakukan berharap. Mudah-mudahan 2025 ada di Teknik Listrik. Ini bagian mulai memanfaatkan energi baru terbarukan di kampus,” jelasnya.
Selain itu, Polinema juga akan meminimalisir polusi udara dan suara dari kendaraan berbahan bakar fosil yang digantikan perlahan dengan transportasi ramah lingkungan.
“Jadi mulai edukasi tidak bawa knalpot brong di kampus. Kami berharap di kampus dimulai supaya lingkungan kampus tidak banyak polusi suara dan udara. Kami juga sudah menyiapkan sepeda listrik untuk berada di kawasan kampus. Ke depan kami siapkan mobil listrik skala kecil,” tandasnya.
Dalam upacara Dies Natalis ke-42 ini juga dilakukan simbolis pelepasan burung merpati dan perkutut dengan harapan Polinema bisa terbang tinggi menggapai langit menjadi kampus unggul di persaingan global.(der)