MALANGVOICE– ‘Ora Ori, Ora Oyi’ slogan itu selalu dielu-elukan para pendukung paslon nomor 1, Nurochman-Heli Suyanto. Hal itu suatu ungkapan harapan masyarakat yang menginginkan agar putra daerah memimpin Kota Batu. Beragam dukungan kepada paslon Koalisi Wong Mbatu juga datang dari semua elemen masyarakat.
Salah satunya dukungan dari ratusan pegiat petani desa Kota Batu. Kumpulan itu berkomitmen memenangkan paslon yang diusung PKB-Gerindra itu duduk di kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu periode 2024-2029. Mereka tergerak memberi dukungan karena program yang disusun selaras dengan harapan petani, yakni ampu mengembalikan kejayaan sektor pertanian hortikultura maupun florikultura.
“Kami meyakini pasangan Cak Nur dan Mas Heli akan memperjuangkan kesejahteraan dan kemudahan akses bagi para petani,” kata Ketua pegiat petani desa se Kota Batu Zainal Musthofa.
Baca juga:
Kota Malang Raih Anugerah Anindhita Wistara Data Terbaik dari BPS RI
Begal Payudara di Klojen Ditangkap Polisi, Terancam 4 Tahun Penjara
Pemasok Ganja 80 Kg Siap Edar Terjaring Ops Tumpas Semeru Polresta Malang Kota
Projo Batu Deklarasikan Dukungan untuk Mendongkrak Elektabilitas Mas Gum di Pilkada 2024
Ia mengatakan, di masa kini sektor pertanian Kota Batu meredup karena berkurangnya lahan pertanian. Karena itu, butuh kebijakan strategis untuk mengembangkan pertanian yang unggul. Baik melalui teknologi maupun modernisasi pengolahannya, serta menjaga ketersediaan pengairan yang merupakan kebutuhan utama pertanian.
“Dengan melihat biografi Cak Nur dan Mas Heli yang merupakan warga asli Kota Batu dan dibesarkan dari keluarga petani, maka kami yakin beliau berdua akan mampu mengurai segala permasalahan pertanian di Kota Batu. Kami yakin paslon ini tahu persis bagaimana pertanian dan kebutuhan petani,” paparnya.
Memasuki masa kampanye, sebagai pendukung dan relawan pihaknya akan terus bergerilya dan bergerak dengan segala kemampuan. Pihaknya akan turun langsung ke tetangga, teman dan saudara untuk meyakinkan bahwa Cak Nur – Mas Heli adalah pasangan yang paling layak untuk memimpin Kota Batu.
“Ke depan, kami akan terus mengembangkan jaringan relawan, guna memperbesar kekuatan partisipasi rakyat biasa dan petani, yang akan kamu lakukan di seluruh wilayah desa di Kota Batu,” tutur Zainal.
Paslon Nurochman-Heli (NH) maju bertarung di Pilkada sebagai bentuk dedikasi mengemban amanat masyarakat Kota Batu yang menginginkan sebuah perubahan besar. Untuk menuju ke sana maka perlu cahaya baru mewujudkan ‘Batu SAE’ (solutif-amanah-empati). Sektor pertanian menjadi satu dari sembilan program yang dituangkan dalam Nawa Bhakti.
Keseriusan dalam memajukan sektor pertanian akan dijalankan melaluibpengembangan smart and integrated farming dan pembangunan spiritual botanical garden. Sektor pertanian akan digarap serius karena menjadi tulang punggung perekonomian Kota Batu. Apalagi sebagai paslon yang berlatar belakang sebagai petani itu harus hadir membawa solusi konkret.
Calon Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto mengatakan, tanggung jawab pemerintah mencari solusi. Pihaknya pun menawarkan suatu terobosan smart farming dan membuat laboratorium pertanian. Agar bisa menyelesaikan persoalan pertanian melalui kemajuan teknologi.
“Dengan adanya lab pertanian di setiap kecamatan Kota Batu, utaman di Kecamatan Junrejo dan Bumiaji. Kami ingin menciptakan smart farming di Kota Batu,” ujar dia.
Smart farming akan dijalankan dengan melibatkan semua pihak, mulai dari akademisi, pemerintah hingga petani. Dengan begitu, paradigma petani Kota Batu yang saat ini mayoritas konvensional berubah lebih mutakhir dalam pengelolaan pertanian.
“Hal ini sudah kami praktekan di beberapa kelompok tani yang menjadi binaan kami. Diantaranya adalah Kelompok Tani Abinaya Milenial Sumbrrbrantas dan Kelompok Tani Muda Makmur Desa Bulukerto,” imbuhnya.
Hasil dari program smart farming untuk di Desa Sumbrrbrantas, para petani milenial telah berhasil membuat kultur jaringan pembuatan bibit kentang. Sehingga petani di Sumberbrantas tidak melulu jadi konsumen bibit kentang dari daerah lain. Sebab petani milenial Sumberbrantas sudah berhasil menciptakannya sendiri.
“Petani Muda Makmur Bulukerto, juga telah berhasil membuat pestisida nabati. Pria asli Sumberbrantas itu ngotot ingin merealisasikan smart farming karena ingin mewujudkan petani yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri,” ujar dia.(der)