MALANGVOICE – Surti (50) warga Adimulyo, Kepanjen, diduga mengalami depresi atau stress sehingga nekat menabrakkan dirinya ke kereta api jurusan Malang-Jakarta di Jalan Adirejo, Minggu (4/2). Beruntung korban masih bisa diselamatkan dan dirawat di RSUD Kepanjen.
Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, Surti menjanda sejak tiga tahun lalu itu harus kehilangan kedua kakinya. Pasalnya, kaki Surti hancur pasca ditabrak kereta api sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut keterangan saksi mata, Sopik, (39) sejak Sabtu (3/2) korban terlihat bingung mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian. Beberapa tetangga pun menanyakan alasan Surti tampak bingung. Kepada tetangga, dia mengaku hanya mencari keringat alias olahraga.
“Tadi pagi, korban masih kelihatan bingung, akan tetapi ketika ada kereta api lewat korban malah maju dan menabrak diri. Meskipun masinis sempat melambatkan laju kereta api tersebut, kecelakaan tidak bisa dihindari,” kata Sopik.
Sopik menjelaskan, korban memang dikenal stress, pasca kematian suaminya. Beberapa kali terlihat seperti orang bingung. Namun dia tidak menyangka jika perempuan tiga anak itu akan melakukan aksi nekat.
Sementara itu, salah satu tetangga yang masih kerabat korban, Sudi (55) menjelaskan, Surti memang berasal dari keluarga tidak mampu. Faktor ekonomi bisa jadi penyebabnya.
“Selama ini, anak pertamanya yang mencukupi kehidupannya dan kedua adiknya,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban tertabrak kereta api dan sempat terseret sepanjang tujuh meter. Beruntung korban masih hidup meski kakinya hancur terlindas kereta api.
Ia kemudian devakuasi ke RSUD Kepanjen guna menjalani perawatan medis.(Der/Aka)