MALANGVOICE-Pemuda dan aktivis lingkungan mengajak masyarakat bersama-sama menjaga sumber mata air di daerahnya.
Ajakan tersebut ditandai dengan Deklarasi Panca Tirta ‘Kemerdekaan air untuk seluruh rakyat Indonesia’, disela-sela upacara Peringatan HUT ke-71 RI, di Sumber Umbul Gemulo.
Deklarasi diucapkan dengan lima bahasa, Jawa, Sunda, Makassar, Maluku dan Madura diikuti perwakilan 34 Provinsi di Indonesia.
“Kami berjanji menjaga dan merawat mata air di seluruh Indonesia,” kata salah satu mahasiswa Pondok Mahasiswa dan Pemuda VI, Hasyim, beberapa menit lalu.
Menurutnya, setiap tahun banyak kasus krisis air di daerah. Ia bersama 26 mahasiswa Pondok Mahasiswa siap menjaga sumber mata air.
“Di hari kemerdekaan ini, sebagai generasi muda sepatutnya berjuang bersama rakyat. Air merupakan hak rakyat, namun fakta di lapangan banyak rakyat yang kekurangan air,” tegas dia.
Koordinator Nawakalam Batu, Aris, menyebut, sampai sekarang belum sepenuhnya kemerdekaan milik rakyat. Masih banyak kasus penindasan kepada rakyat oleh kaum kapitalis.
“Kami berjuang untuk sumber Gemulo lebih lima tahun. Hanya saja, pemerintah justru berpihak pada pemodal, bukan pada rakyatnya,” ungkapnya.
Hak rakyat atas air merupakan harga mati. Sumber Umbul Gemulo merupakan sumber penghidupan masyarakat Batu, jangan sampai rusak karena adanya pembangunan hotel.
“Kami tak pernah lelah berjuang untuk hak kami, hak atas air. Apalagi Gemulo sumber terbesar kedua di Kota Batu. Banyak warga bergantung pada sumber ini,” tandasnya.