Desa Wisata Gunungsari Tempat Berlibur Alternatif di Kota Batu

MALANGVOICE– Kota Batu dikelilingi bentang alam pegunungan dengan dibalut kesejukan udara serta panorama pemandangan alam yang memukau. Pesona itu menjadi daya tarik yang memikat wisatawan saat datang ke Kota Batu. Apalagi saat ini ada pergeseran selera pasar wisatawan yang cenderung memilih objek wisata alam maupun budaya.

Preferensi wisatawan yang condong beralih pada objek wisata alam memberi kesempatan besar bagi Kota Batu untuk menangkap peluang itu. Hal itu ditegaskan Ketua Forum Desa Wisata (Fordewi) Kota Batu, Muchammad Dadi. Ia mengatakan, pergeseran pasar wisata didorong faktor kejenuhan akan hingar bingar rutinitas modern perkotaan.

“Menurut survei ada pergeseran selera wisatawan. Semisal hiburan malam atau wisata destinasi trendnya hanya 4 persen. Memang tidak dipungkiri wisata destinasi itu menunjang, tapi satu-dua kali datang, mereja jenuh,” terang Dadi.

Baca juga:
Kompol Aristianto Jabat Kasatlantas Polresta Malang Kota

3 Mesin Incinerator Tiba, Pemkot Batu Berencana Fungsikan Kembali TPA Tlekung

James Akui Ada Rencana Mutilasi Korban, Terancam Hukuman Mati

Program ‘Sobo Deso’ Strategi Fordewi Pacu Pertumbuhan Desa Wisata di Kota Batu

Apa yang diungkapkannya itu berdasarkan survei yang dilakukannya pada tamu-tamu hotel di Kota Batu. Menurutnya banyak tamu hotel di Kota Batu yang ingin mencari tempat liburan alternatif dengan panorama alam yang melampaui area wisata massal.

“Ini sebetulnya jadi peluang besar karena modal itu dimiliki Kota Batu untuk dijadikan pilihan tempat berlibur,” ujar dia.

Peluang itu perlu digarap secara komprehensif. Untuk itu pihaknya mendorong kelembagaan desa wisata untuk berinovasi memoles objek wisata berbasis potensi desa. Sehingga destinasi desa wisata berbasis potensi sumber daya alam bisa dipromosikan agar dapat menarik minat kunjungan wisatawan.

“Peluang untuk memunculkan tempat berlibur alternatif sebetulnya bisa dihadirkan di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Potensinya sangat banyak sekali yang bisa dikemas dalam paket wisata. Seperti wisata petik mawar, wisata kuliner ladu sebuah kudapan khas Kota Batu, wisata edukasi susu serta wanawisata Gua Pandawa,” urai dia.

Baca juga:
Wisata Edukasi Dusun Brau, Penghasil Susu Terbesar di Wilayah Terpencil Kota Batu

Pokdarwis dan Ibu-ibu Desa Wisata Podokoyo Diberi Pelatihan Public Speaking dan Pembuatan Donat Kentang

Kuliner Nusantara Rasa Bintang 5 Harga Kaki LimaTersaji di BSFF 2022 Kota Batu

Ia menuturkan, paket wisata Desa Gunungsari menjadi proyek percontohan memacu pertumbuhan desa-desa wisata lainnya di Kota Batu. Karena selama ini hanya segelintir desa/kelurahan yang mampu memgembangkan potensi wisatanya untuk menarik tingkat kunjungan wisatawan. Lambannya pertumbuhan desa wisata lantaran lemahnya kapasitas pengelolaan desa wisata karena selama ini berjalan parsial.

Lebih lanjut, Dadi menjelaskan, Fordewi mengemban tugas untuk menyadarkan semua pengelola desa wisata agar selalu berinovasi mengembangkan destinasi wisata. Serta mencetak relawan, pelaku desa wisata hingga membentuk segi kelembagaan yang profesional. Sehingga diharapkan nantinya dapat meng-eksplorasi potensi di masing-masing desa. Tentunya pula harus ada sinergitas yang solid antara kelembagaan desa wisata dan pemdes setempat.

“Semua desa/kelurahan di Kota Batu meluncurkan destinasi wisatanya. Cuma hanya sebagian kecil saja desa wisata yang menunjukkan pertumbuha.n. Makanya Fordewi mendorong agar muncul inovasi dan sinergi antar lini untuk memunculkan potensi itu ke khalayak lua,” papar dia.

Selain itu, Fordewi merancang strategi agar ada pemerataan dalam mengembangkan desa-desa wisata. Salah satunya dengan meluncurkan gagasan “NEXTDE24TINATION” (baca: Next Desatination). Angka 24 pada istilah “NEXTDE24TINATION” mewakili jumlah desa/kelurahan di Kota Batu yang totalnya 24 desa/kelurahan.

Melalui program “NEXTDE24TINATION”, Fordewi Kota Batu menggerakkan paket desa wisata yang diintegrasikan dengan satu atau lebih paket desa wisata lainnya. Tentunya untuk memuluskan rencana itu butuh dukungan pula Dinas Pariwisata Kota Batu yang bertindak sebagai stimulator. Disparta dapat memainkan dengan membeli paket wisata untuk dijual kepada tamu-tamu pemda dari luar daerah. Maupun bisa juga dilebur dengan tarif kamar hotel.

“NEXTDE24TINATION memunculkan paket wisata antar desa. Semisal menginapnya di Desa Punten, aktivitas wisatanyandi Tulungrejo, wisata kulinernya di desa lainnya. Ini untuk menumbuhkan wisata berbasis potensi desa di Kota Batu,” papar dia.(der)