Deadline Pemindahan Pedagang Comboran Dimajukan

Wali Kota Malang Sutiaji meninjau Pasar Comboran Timur Baru, Rabu (15/1). (Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang Sutiaji meninjau Pasar Comboran Timur Baru, Rabu (15/1). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Target pemindahan pedagang dari pasar penampungan ke Pasar Comboran Timur Baru dimajukan, pada 20 Januari. Total ada 336 pedagang yang bakal menempati pasar tersebut.

Dimajukannya pemindahan pedagang dari jadwal semula 23 Januari bukan tanpa sebab. Pemkot Malang berharap pasar penampungan sementara di kawasan Jalan Moh. Yamin dapat kembali normal.

“Ini saya ingin pastikan semuanya berjalan sesuai jadwal. Meskipun batas akhir pemindahan pada 23 Januari, namun saya berharap tanggal 20 Januari, semuanya sudah masuk ke dalam Pasar Comboran Timur,” kata Wali Kota Malang Sutiaji saat meninjau lokasi, Rabu (15/1).

Ia melanjutkan, setelah para pedagang benar-benar pindah, maka fokus selanjutnya adalah fokus penataan dan merapikan bahu jalan. Terlepas dari itu, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) kota Malang juga telah diinstruksikan agar menyoroti beberapa fasilitas. Dicontohkannya, fasilitas toilet, memastikan air hujan tidak masuk, serta mempertimbangkan cat dinding tidak menggunakan warna putih.

“Sehingga bekas- bekas oli tidak nampak kotor ke dinding,” sambung dia.

Perlu diketahui, Pasar Comboran Timur dibangun, usai pasar besi comboran terbakar, pada 13 Oktober 2016. Kekinian, Pasar Comboran Timur Baru selain mampu menampung secara keseluruhan pedagang, juga mampu mengakomodir PKL yang berlokasi di jalan Sartono. Seperti diketahui PKL di jalan tersebut, selama ini berpotensi menganggu kelancaran arus lalu-lintas di Jalan Gatot Subroto, yang merupakan akses jalan menuju kabupaten Malang (Malang Selatan), Blitar dan Lumajang. Sehingga pasca perpindahan, diharapkan arus lalu lintas di kawasan tersebut menjadi normal kembali.

Tuntasnya pembangunan Pasar Comboran Timur Baru diharapkan menjadi pasar tematik yang khas sekaligus menjadi destinasi wisata. Seperti halnya Pasar Klewer Solo atau Pasar Bringharjo Yogyakarta atau bahkan Pasar Sukowati Bali.(Der/Aka)