Darmin Nasution: Tahun Depan, Industri Akan Dilibatkan untuk Pendidikan Vokasi

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution. (Lisdya)

MALANGVOICE – Menghadapi era revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital bagi kemampuan siswa, pemerintah bakal libatkan sektor industri untuk tingkatkan pendidikan vokasi.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan jika ada tambahan pembelajaran dari industri, siswa diharapkan tidak merasa terbebani.

“Rencananya nanti akan mengikutsertakan industri untuk pendidikan vokasi. Jangan nanti siswa merasa, ini nambah beban tambahan,” ujarnya saat mengunjungi SMKN 4 Malang, Kamis (13/12).

Ia pun mengatakan, untuk menarik keterlibatan industri, pihaknya akan memberikan fasilitas berupa insentif pengurangan pajak sebesar 200 persen dari biaya yang dikeluarkan oleh industri tersebut.

“Kami akan berikan fasilitas. Kami sebut namanya super deduction. Dia menggunakan bantuan, memberi bantuan atau melaksanakan pendidikan umum kita, SMK misalnya, berapapun kami nilai, dan kami ganti dengan pengurangan pajaknya. Yakni 200 persen dari yang dia berikan,” paparnya.

Lebih lanjut, ia mencontohkan misalnya industri telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 10 juta maka pihaknya akan mengganti Rp 20 juta.

“Apalagi kan. Itu berarti nanti anak didik kita bukan dia suruh itu tadi, membersihkan kamar mandi, payah kita, iya kan. Jadi ini benar-benar usaha serius untuk menyiapkan SDM kita,” tegasnya.

Saat ini, pihaknya masih merumuskan pelibatan indistri untuk pendidikan vokasi itu. Rencana itu akan direalisasikan pada Tahun 2019 sesuai dengan anggaran untuk pengembangan pendidikan vokasi.

“Kami sedang menyiapkan ini. anggarannya baru buat tahun depan. APBN kami tahun depan yang memuat pengembangan pendidikan vokasi itu,” ujarnya.

“Karena ini adalah bulan-bulan kami mendesainnya seperti apa. Kalau modul kurikulum itu strukturnya gimana. Modulnya apa saja yang bisa diambil dulu. Jangan nanti dia pilih yang justru mau digusur sama ekonomi digital dan sebagainya,” ungkapnya.

Terakhir, Darmin mengimbau, nantinya semua industri wajib terlibat dalam pengembangan pendidikan vokasi itu.

“Kami akan melihat dulu, arahnya sebetulnya wajib itu. Tapi tidak serta merta lah. Artinya, terus terang industri kita juga nggak kuat – kuat amat,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)