CSR untuk Taman, Menghemat atau Membebani APBD?

MALANGVOICE – Pemerintah Kota Malang dalam waktu dua tahun terakhir membuat gebrakan baru dengan merenovasi taman yang ada dengan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan.

Berdasar data yang dihimpun MVoice, ada sekitar 10 taman yang sudah direnovasi dengan dana CSR, seperti Taman Alun-alun Merdeka, Taman Kunang-kunang, Taman Trunojoyo, Taman Slamet dan sebagainya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, mengatakan, dengan menggunakan dana CSR, telah menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 20 miliar untuk merenovasi taman.

“Sekitar Rp 20 miliar APBD kita bisa dihemat untuk mempercantik taman dengan dana CSR ini,” kata Erik meyakinkan, beberapa menit lalu.

Apakah perbaikan taman ada korelasi dengan kenaikan biaya perawatan, Erik tidak menampik hal itu. Ia bilang, perawatan taman, baik dari segi penataan dan biaya untuk lampu, penambahan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia untuk menjaga dan memperbaiki taman tentu naik, namun tahun ini belum.

“Khusus untuk penerangan belum ada kenaikan, karena kami bisa menekan pembayaran penerangan jalan umum yang digunakan untuk mensubsidi lampu taman,” ujarnya.

Sementara anggota Komisi C DPRD, Rasmuji, mengatakan, renovasi taman menggunakan dana CSR malah membebani APBD di tahun berikutnya.

“Biaya perawatan akan tinggi, karena setelah pihak perusahaan menyerahkan taman, pemeliharaannya diserahkan kepada pemerintah,” katanya.

Ia mengusulkan ada peraturan daerah (Perda) yang bisa mengatasi masalah kenaikan anggaran perawatan taman itu, dengan memasukkan kewajiban perusahaan memberi dana perawatan juga.

“Tidak hanya membangun, perusahaan juga ikut memikirkan perawatannya,” tegas Rasmuji.

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait