Covid-19 Melonjak di Batu, Tingkat Fatalitas Relatif Rendah

Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari meninjau pelaksanaan vaksinasi booster yang ditujukan kepada ASN di lingkungan Pemkot Batu (Pemkot Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Kasus aktif positif Covid-19 kembali muncul pada 20 Januari lalu. Lonjakan kasus secara eksponensial mulai dirasakan di pekan awal Februari, rata-rata setiap harinya bertambah puluhan hingga ratusan orang yang terkonfirmasi positif.

Per 15 Februari kasus aktif Covid-19 mencapai 410 kasus. Berdasarkan laporan Satgas Covid-19, 101 orang menjalani isolasi di rumah sakit. Berikutnya 98 orang berada di isoter dan 211 orang menjalani isoman.

Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari menerangkan tingkat transimisi tergolong tinggi. Kendati begitu, tingkat fatalitas relatif rendah. Selain itu, menurutnya, hingga kini belum ditemukan kasus Covid-19 varian Omicron.

Dia menerangkan, untuk memastikan pasien aktif saat ini terkena Omicron atau tidak perlu proses pemeriksaan lebih lanjut yang hanya bisa dilakukan di Surabaya.

“Secara khusus belum ada Covid-19 varian Omicron di Kota Batu. Namun untuk memastikan, perlu dilakukan pemeriksaan di Surabaya yang memakan waktu relatif lama,” ujar Kartikam

Menanggapi peningkatan kasus Covid-19 di Kota Batu yang meningkat drastis akhir-akhir ini. Kartika menyampaikan jika salah satu faktornya disebabkan karena kendornya penerapan prokes di dalam masyarakat. Disamping itu juga disebabkan Covid-19 varian Omicron yang memiliki tingkat transmisi sangat cepat.

Selain memiliki fatalitas yang lumayan rendah. Kartika juga menyebutkan rendahnya angka kematian akibat Covid-19 varian tersebut juga dipengaruhi karena masyarakat sudah banyak yang mengikuti vaksinasi.

“Untuk gejala varian baru ini cukup ringan bahkan ada yang tidak bergejala. Karena itu patut disyukuri, sebab fatalitasnya sangat rendah. Sehingga tingkat kematian akibat Covid-19 varian baru lumayan kecil,” ujar dia.(der)