Kota Batu Masuk Level 3, Vaksinasi Booster Belum Menyentuh Masyarakat Umum

Pegawai pemerintah dengan komorbid masuk sasaran prioritas vaksin booster. Selain pegawai, vaksin booster ditujukan pada kelompok lansia (Pemkot Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Tiga wilayah administratif di kawasan Malang Raya dinyatakan masuk PPKM level 3, termasuk Kota Batu.

Penerapan level PPKM itu dituangkan dalam Inmendagri nomor 10 tahun 2022. Tingginya penularan Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati mengingatkan agar masyarakat membatasi mobilitasnya.

“Jika terpaksa melakukan kegiatan di luar rumah, penerapan prokes harus dilakukan dengan baik dan benar. Dengan kondisi ini, masyarakat tak perlu panik namun tetap waspada,” ujar Kartika.

Tak kalah pentingnya, upaya perlindungan melalui program vaksinasi booster terus digencarkan. Untuk sementara, vaksinasi booster masih ditujukan kepada ASN Pemkot Batu yang memiliki komorbid maupun lansia. Pemberian vaksinasi kepada lansia diberikan sejak dua pekan lalu. Kedua kelompok ini dipandang sebagai kelompok rentan terpapar Covid-19.

Dengan begitu, masyarakat umum harus menunggu giliran untuk mendapatkan vaksinasi booster. Karena program ini masih diprioritaskan kepada dua kelompok rentan.

“Setelah pegawai instansi pemerintahan dan lansia, baru kami akan masuk ke masyarakat umum untuk melakukan vaksinasi booster,” ujar Susan.

Dia menargetkan, vaksinasi booster untuk instansi pemerintahan dan instansi vertikal bisa selesai pada pekan ini. Sehingga akhir Februari vaksinasi booster sudah bisa merambah ke masyarakat umum. Susan juga menyiapkan opsi, jika pekan ini vaksinasi booster belum selesai sesuai target, maka bisa saja pihaknya akan melayani keduanya secara bersamaan.

“Jika belum selesai, kami usahakan masyarakat umum bisa terlayani bersama dengan pegawai pemerintahan. Caranya masyarakat umum akan divaksin di puskesmas sedangkan untuk tim dari Dinkes Batu melayani vaksinasi kepada pegawai pemerintahan,” katanya.

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan jika ketersediaan vaksin booster di Kota Batu masih mengalami kekurangan. Sehingga masih diperlukan tambahan vaksin dari pemerintahan pusat. Dia menyebutkan, kebutuhan vaksin booster di Kota Batu jumlahnya sesuai dengan masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi dosis satu dan dua.

“Untuk jumlah kebutuhannya sama, yang jelas masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis dua selama enam bulan terakhir. Mereka akan jadi sasaran vaksin booster,” kata dia.

Susan menjelaskan, salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekurangan vaksin booster dengan cara melakukan realokasi vaksin dari daerah lain, seizin Dinkes Provinsi Jatim. “Sepertinya untuk melakukan realokasi saat ini masih belum bisa. Karena semua daerah masih butuh vaksin booster,” tuturnya.(der)