Cerita Saksi Mata Aksi Koboi di Ahmad Yani, Pelaku Keluarkan Tembakan Empat Kali

MALANGVOICE – Satreskrim Polresta Malang Kota saat ini sedang mendalami kasus penembakan air softgun di Jalan Ahmad Yani, Blimbing, Kota Malang pada Ahad (20/2) kemarin.

Dari hasil penyelidikan kepolisian, diduga pelaku ada dua orang dan salah satunya yang melakukan penembakan pada korban berinisial MAM (17) pelajar SMK di Kota Malang.

Berdasarkan informasi yang didapat Mvoice dari salah satu teman korban RK (20) yang juga berada di Tempat Lokasi Kejadian (TKP) mengatakan, pelaku tersebut mengeluarkan tembakan sebanyak empat kali.

“Pelaku itu menembak ada sekitar empat kali. Untuk satu peluru pertama kena Gofar (sapaan akrab korban),” ujarnya saat ditemui awak media pada Senin (21/2).

RK pun menceritakan kejadian bermula saat dirinya bersama Gofar dan enam teman lainnya makan bakso di TKP yang berada di kawasan Jalan Ahmad Yani, Blimbing, Kota Malang.

Saat itu, Gofar memisahkan diri menuju ke jembatan yang ada di dekat penjual bakso untuk buang air kecil. Kemudian ada dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor bewarna hitam menghampiri Gofar.

“Dua orang yang bonceng laki dan yang digonceng itu perempuan. Yang laki turun dari motor terus ngomong sama Gofar dan yang perempuan tetap di atas motor pakai Hoodie jamper-nya ditutup tidak pakai helm,” kata RK.

Setelah ngobrol beberapa saat, pelaku langsung mengeluarkan pistol air softgun dan ditembakkan sekali ke dada bagian kiri korban. Korban pun berlari ke arah teman-temannya dan meminta pertolongan.

“Saat Gofar berlari itu sempat ditembak lagi sekali tapi meleset. Gofar terus bilang ke kami sambil memegangi dadanya bilang kalau habis ditembak,” terang RK.

“Lalu kami lihat dan ternyata memang benar Gofar habis tertembak. Saya bersama teman-teman langsung mencoba untuk mengejar pelaku tapi kehilangan jejak,” sambungnya.

Ketika RK bersama teman-temannya hendak mengejar, pelaku sempat mengeluarkan dua kali tembakan namun tidak mengenai siapa pun.

“Nembak-nya ke arah bawah temen-temen ngawur gitu. Nggak ada suaranya fuar gitu. Langsung pelakunya kabur. Saat kami kejar udah kehilangan jejak arahnya kemana,” kata dia.

Setelah itu, melihat kondisi korban yang mulai lemas, RK mencoba untuk membawa-nya ke Rumah Sakit (RS) terdekat agar bisa mendapatkan perawatan.

“Saat itu kondisi saya bingung, gimana ini. Lalu saya bawa naik motor gonceng bertiga ke salah satu rumah sakit, ternyata disana tidak ada mobil ambulans,” ucap dia.

Akhirnya RK mencoba meminjam mobil orang tua salah satu temannya untuk mengantarkan korban menuju RSSA Malang. “Saat perjalanan itu Gofar nangis sambil pegang dadanya. Di tangannya itu banyak darah gitu,” kata dia.

Menurut keterangannya, selama ini RK bersama teman-temannya maupun korban tidak pernah bersinggungan dengan siapapun.

“Kami nggak tau siapa pelakunya. Gofar itu anaknya baik dan pendiam bukan yang suka trak-trakan gitu. Kita disitu waktu itu karena mau makan Bakso langganan,” tandasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait