Cegah DBD, Puskesmas Ciptomulyo Berikan Kartu Jumantik

Kepala Puskesmas Ciptomulyo, Edy Dwitanto. (Lisdya)

MALANGVOICE – Kasus Demam Berdarah (DBD) masih sering menghantui masyarakat Kota Malang, terutama di kawasan padat penduduk. Tak heran, jika pada tahun 2017 tercatat ada 16 kasus DBD yang terjadi di salah satu RW di Ciptomulyo.

Kepala Puskesmas Ciptomulyo, Edy Dwitanto menjelaskan, untuk mengurangi kasus tersebut pihaknya telah membuat inovasi Kartu Jumantik.

“Awalnya, kami dulu punya kartu jumantik di 1 RW itu. Lumayan di situ demam berdarah bisa ditekan,” ungkapnya kepada awak media, Jumat (16/11).

Ia pun menjelaskan cara menggunakan Kartu Jemantik, yakni dengan diisi oleh setiap Keluarga usai membersihkan lingkungan. Dalam kartu tersebut teknisnya adalah menceklis kegiatannya. Baru setiap beberapa hari sekali para petugas puskesmas mengecek ke setiap rumah.

“Itu adalah suatu inovasi dari masyarakat sendiri. Mereka mengontrol dan bertanggung jawab terhadap keadaan di keluarganya sendiri. Dia harus tahu bahwa setiap minggu melihat apakah di situ masih ada jentik atau tidak,” papar Edy.

Dengan adanya Kartu Jumantik, kini kasus DBD berkurang dengan signifikan. Dari data terakhir, ia menyebutkan hingga tahun ini hanya ditemukan sekitar satu hingga dua kasus saja.

“Tiap tahun mesti ada kasus demam berdarah. Yang terakhir 16, tapi sejak ada Kartu Jumantik itu ya lumayan berkurang. Di kelurahan ini tinggal dua kalau nggak satu. Jadi sebenarnya efeknya banyak sekali,” tandasnya.

Lebih lanjut, ia sering mensosialisasikan ke masyarakat bahwasannya keberadaan kartu Jumantik itu sangat bermanfaat sekali. Hanya saja masyarakat harus benar-benar konsistensi untuk mengurus kartu tersebut. (Der/Ulm)