MALANGVOICE – Pemkot Batu mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menggelar kerja bakti sosial, Jumat (1/2). Tujuannya untuk mengantisipasi DBD di Kota Batu.
Hal tersebut menjadi perhatian penting Pemkot Batu. Kegiatan itu dilakukan sekaligus menindaklanjuti program Dinkes bersama PKK yang melakukan gerakan 1 rumah 1 Jumantik.
Menanggapi kegiatan tersebut Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menjelaskan faktor cuaca dan kelembapan udara sangat mempengaruhi perkembangbiakkan nyamuk jenis tersebut. Sehingga kerja bakti yang diikuti oleh ratusan ASN Pemkot Batu merupakan langkah awal dalam upaya mencegah penyakit DBD.
“Meksipun di Jawa Timur, Kota Malang bisa dikatakan memegang jumlah kasus paling sedikit. Tetapi ya tetap perlu diwaspadai,” jelasnya.
Untuk pelaksanaannya, kegiatan kerja bakti masaal itu dilakukan di tiga tempat. “Kegiatan ini kami gelar di Balai Kota Among Tani, Alun-Alun Kota Batu, dan Pasar Besar,” imbuhnya.
Sementara itu, ditambahkan oleh Sekertaris Dinas Kesehatan, Sri Rahati bahwa tahun ini merupakan puncak terjadinya outbreak 5 tahunan dalam kasus DBD.
Artinya, iklim yang tak menentu pada tahun ini menjadi penyebab tingginya perkembangbiakan nyamuk.
Tercatat untuk Kota Batu, sejak tahun 2016 ada sebanyak 119 orang penderita DBD, 690 orang terkena Demam Dengue, tahun 2017 ada 19 orang terkena DBD dan 97 menderita Demam Dengue.
Sedangkan tahun 2018 hanya terjadi penurunan dengan hanya 11 menderita Demem Dengue dan tahun 2019 hingga bulan Januari ada 2 terkena Demam Dengue. (Der/Ulm)