MALANGVOICE– Mimbar akademik bertema ‘Sinergi Pembangunan Malang Raya’ digelar Universitas Brawijaya (UB) Malang. Kegiatan ini diikuti tujuh paslon kepala daerah di Malang Raya.
Tiga pasangan calon dari Kota Malang hadir secara lengkap. Dari Kota Batu, pasangan calon nomor urut dua tidak hadir, namun pasangan Nurochman-Heli serta Krisdayanti-Kresna Dewanata Phrosakh turut berpartisipasi.
Acara ini bertujuan memperkuat visi pembangunan berkelanjutan bagi seluruh wilayah Malang Raya. Calon Wali Kota Batu, Nurochman-Heli, menyampaikan apresiasi atas undangan ini serta komitmen untuk membangun Malang Raya secara sinergis.
Sejumlah Opsi yang Bakal Dilakukan Paslon Nurochman-Heli untuk Memecah Kemacetan di Kota Batu
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Brawijaya Malang atas kesempatan ini. Semoga semangat sinergi terus berlanjut dan membawa perubahan positif untuk Malang Raya yang lebih baik. Mari wujudkan masa depan cerah bersama!” ujar Nurochman atau Cak Nur.
Cak Nur mencetuskan semangat senyawa Malang Raya diharapkan mampu menciptakan sinergi nyata dan berkelanjutan bagi kemajuan seluruh wilayah Malang Raya. Ia menegaskan konsep ini sebagai tekad untuk bersatu membangun Malang Raya sebagai satu kesatuan dengan semangat “satu jiwa.” Ia menekankan bahwa meskipun ada otonomi daerah, sejarah yang menyatukan Malang Raya tidak boleh terpecah oleh kepentingan politik atau administratif.
“Senyawa Malang Raya adalah komitmen kita semua untuk membangun bersama. Dengan sinergi ini, kami siap bekerja dengan kabupaten dan kota Malang untuk kesejahteraan Malang Raya,” tambahnya.
Dalam diskusi, Nurochman menyoroti pentingnya sinergi dalam pembangunan jalur transportasi dan pengelolaan sampah. Menurutnya, kolaborasi terpadu antara Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu akan berdampak signifikan dalam mengatasi tantangan lingkungan, seperti pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan.
“Kami memiliki program pengelolaan sampah terpadu. Jika ini dikelola bersama, tentu akan menjadi langkah luar biasa untuk lingkungan Malang Raya,” ungkap Nurochman. Ia berharap sinergi ini tidak hanya berlangsung di forum diskusi, tetapi juga diwujudkan dalam langkah nyata yang membawa manfaat bagi masing-masing daerah.
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, mengungkapkan bahwa Mimbar Akademik ini merupakan pertemuan pertama yang mengundang seluruh calon kepala daerah dari tiga wilayah di Malang Raya.
“Kami berharap forum ini dapat melahirkan pemimpin yang amanah dan memiliki visi yang selaras untuk membangun Malang Raya,” kata Prof. Widodo.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk mempercepat kemajuan, terutama dalam pengembangan pariwisata dan pendidikan di Malang Raya.
“Dengan kunjungan wisatawan mencapai 20 juta orang per tahun, Malang Raya memiliki potensi besar sebagai destinasi unggulan. Kolaborasi ini juga harus mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan kita, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional,” ujarnya.(der)