MALANGVOICE – Bupati Malang HM Sanusi menyebut terlalu lama merevitalisasi Pasar Bululawang yang terbakar menggunakan dana pemerintah.
Alasan Sanusi, karena APBD Kabupaten Malang sudah berjalan, sementara menunggu dari pemerintah pusat juga belum ada kepastiannya.
Karena itu Sanusi bakal merevitalisasi pasar Bululawang secara mandiri atau memaksimalkan bantuan yang berasal dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan.
“Revitalisasi pasar Bululawang akan dilakukan secara mandiri, memaksimalkan dana gotong royong dan bantuan dari Baznas,” ucap Sanusi, saat ditemui Mvoice di ruang kerjanya, di Peringgitan, Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim No.7, Kota Malang, Senin (17/1).
Baca juga: KONI Kota Malang Kedatangan Empat Cabor Baru
Sanusi menjelaskan, untuk mengakomodasi para pedagang yang kiosnya habis terbakar tersebut, Pemerintah Kabupaten Malang mencoba mencarikan alternatif lain dengan memanfaatkan dana gotong royong dan bantuan dari Baznas.
Dana gotong royong yang dimaksud adalah bantuan yang berasal dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Bululawang.
“Kelamaan jika nunggu revitalisasi (dari pemerintah). Mereka tetap berjualan sebisa mungkin disitu, sambil menunggu perbaikan. Kalau menunggu bantuan dari APBD Kabupaten Malang kelamaan, karena tahun anggaran sudah berjalan. Menunggu bantuan dari pusat juga belum tentu ada kepastian,” jelasnya.
Baca juga: Kerugian Akibat Kebakaran Pasar Bululawang Ditaksir Rp3 M Lebih
Untuk itu, lanjut Sanusi, Pemkab Malang akan memaksimalkan bantuan CSR dari perusahaan-perusahan yang ada di sekitar Kecamatan Bululawang.
“Kita maksimalkan CSR dan bantuan dari Bazarnas. Pengusaha di Malang ini kan banyak. Mulai dari Pabrik Gula Krebet dan perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap nasibnya orang yang mendapat musibah kebakaran ini,” tegasnya.(end)