Bulan Ramadan, Kayutangan Heritage Bakal Diramaikan Pertunjukan Musik Religi

Kawasan wisata Kayu Tangan Heritage di Jalan Basuki Rahmat. (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang akan menghadirkan pertunjukan musik religi di kawasan Pedestrian Kayutangan Heritage pada bulan ramadan 1443 Hijriah.

Kepala Disporapar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, pertunjukan musik religi tersebut akan melibatkan sekitar 30 grup seni musik hadrah Di Kota Malang. Tentunya, mereka nanti akan ditampilkan secara bergiliran.

“Jadi nanti di bagi bergiliran yang tampil, karena rencananya ada 3 titik untuk pertunjukan musik religi. Pertama di monumen Chairil Anwar, Gang 4 dan BNI Jalan Basuki Rahmat,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Jumat (25/3).

Ia menambahkan, kemungkinan pelaksanaan pertunjukan musik religi itu hanya diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan terkait detail konsep pertunjukan musik religi itu masih dalam pembahasan.

“Kami sudah buat nota dinas kepada Wali Kota Malang, disampaikan beliau laksanakan sesuai aturan berlaku. Mungkin nanti kita detail-kan sampai dengan sebelum (2/4). Bagaimana konsepnya ketika ada UMKM disitu, pasar takjil dan even seni musik religi itu,” terang Ida.

Selain pertunjukan musik religi, rencananya kawasan Pedestrian Kayutangan Heritage juga akan digunakan untuk wisata kuliner takjil. Namun, Ida belum bisa memastikan apakah rencana tersebut disetujui Wali Kota Malang atau tidak.

“Tapi kalau pertunjukan seni musik religi itu dipastikan akan berlangsung saat bulan ramadan nanti di kawasan Pedestrian Kayutangan Heritage, kalau wisata kuliner takjil-nya karena kami belum rapat detail,” kata dia.

Melalui pertunjukan musik tersebut, diharapkan seniman musik religi di Kota Malang bisa mendapat wadah berkreasi dan mengeksplor diri. Terlebih, mereka telah lama tak tampil di depan penonton.

“Untuk mencegah kerumunan, kami koordinasi dengan Kabag Ops Polresta Malang Kota dan Satpol PP agar dibantu mengendalikan kerumunan. Ini juga tergantung kesadaran masyarakat, pemerintah sudah mencoba memfasilitasi maka masyarakat prokes-nya harus diperketat,” tandasnya.(der)