MALANGVOICE – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendapat porsi kucuran dana dari Kementerian Keuangan RI sebesar Rp25 triliun.
Jumlah itu merupakan bagian dari total Rp200 triliun yang digelontorkan pemerintah untuk bank Himbara. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 tentang Penempatan Uang Negara dalam Rangka Pengelolaan Kelebihan dan Kekurangan Kas untuk Mendukung Pelaksanaan Program Pemerintah dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi.
Direktur Network and Retail Funding BTN, Rully Setiawan, menegaskan, kucuran dana dari BI itu sangat membantu likuiditas perbankan yang sedikit sulit dalam beberapa waktu belakangan.
Keseruan IDH Urban 2025: Rider Malaysia Tantang Track Ekstrem Ngadiwono dan Hidupkan Ekonomi Warga
“Penyaluran dana dari pemerintah ya kepada seluruh Bank Himbara kami sambut baik. Dengan likuditas yang terbantu itu kami bisa fokus untuk memberikan pembiayaan kepada masyarakat,” kata Rully di UM, Kamis (18/9).
BTN sendiri sudah menyiapkan langkah untuk menyalurkan kembali dana itu ke masyarakat. Rully menyebut dana itu bisa digunakan untuk pembiayaan UMKM, pembiayaan perumahan, dan kredit modal kerja untuk sektor riil.
“Sebelum ada dana Rp25 triliun ini pun, BTN sudah terbiasa menyalurkan kredit Rp12–15 triliun per bulan. Jadi tambahan likuiditas ini justru membuat kami lebih percaya diri,” tambahnya.
Dengan rencana pembiayaan tersebut, Rully mengatakan dana kucuran pemerintah bisa rampung disalurkan kembali ke masyarakat dalam waktu tidak sampai lebih dari tiga bulan.
“Jadi Insya Allah kami sudah punya proyeksinya. Perbulan itu kita bisa serap untuk pembiayaan itu sekitar 8-10 triliun ya. Jadi harusnya selesai dalam 2 bulan atau paling lama 3 bulan ke depan,” kata Rully.
Rully menambahkan, kucuran dana ini tidak hanya bermanfaat bagi perbankan, tetapi juga membawa multiplier effect bagi perekonomian nasional. Dengan tambahan likuiditas, BTN dapat lebih leluasa memperluas akses pembiayaan kepada masyarakat dan pelaku usaha.
“Selama ini tantangan perbankan lebih banyak di likuiditas. Jadi dengan adanya tambahan dana dari pemerintah, kami bisa lebih agresif menyalurkan kredit tanpa khawatir terbentur keterbatasan dana. Ini artinya, roda ekonomi bisa terus berputar,” tandasnya.(der)