‘Bom’ di Apotik Sari, Sejak 30 Tahun, Baru Kini Ada Tas Tertinggal

Tim jihandak saat melakukan penjinakan bom (fia)
Tim jihandak saat melakukan penjinakan bom (fia)

MALANGVOICE – Wijoyo Yusup, Pemilik Apotik Sari, mengatakan, setelah menemukan tas tidak bertuan ia memutuskan segera melapor ke pihak polisi.

Langkah ini diambil, karena tas yang tertinggal bukan hal lazim ditemui di apotik yang dikelolanya lebih dari 30 tahun lalu.

Ia menuturkan, tas pertama kali ditemukan ketiga penjaga tokonya, yaitu Nurul, Fitri dan Yani.

“Sering ada barang tertinggal, seperti dompet, biasanya langsung kita amankan. Kemudian beberapa menit pemiliknya mengambil. Lha tas ini sudah 30 menit kita tunggu nggak ada yang ngaku. Jadi saya putuskan untuk lapor polisi saja,” jelas pria berusia 70 tahun itu.

Sementara itu Kabag Ops Polresta Malang, Sunardi, berkali-kali mengimbau masyarakat untuk membubarkan diri dari lokasi kejadian. Namun hanya sebagian kecil yang tergerak, sementara yang lain bergeming.

“Mundur saja, pulang. Nggak ada untungnya di sini. Yang ada malah membahayakan diri,” kata Sunardi.