BGN Evaluasi Menyeluruh Kapasitas SPPG Demi Suksesnya MBG

MALANGVOICE- Wakil Kepala BGN, Brigjen Pol Sony Sanjaya mengatakan bakal mengevaluasi menyeluruh pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

Evaluasi itu dimaksud agar tidak ada kasus keracunan akibat MBG di sekolah. Seperti yang dialami 24 orang baik siswa dan guru Mts Al Khalifah Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang pada Kamis (23/10) lalu.

Ciptakan Sektor Padat Karya, Investor Harus Serap 60 Persen Tenaga Kerja Lokal

Sony mengatakan, evaluasi menyeluruh dilakukan kepada SPPG. Apabila terjadi peristiwa seperti keracunan akan ditindak tegas. Ia tak ingin kasus serupa terjadi di Malang maupun tempat lain.

“Secara umum, setiap hari dilakukan evaluasi. Namun untuk kejadian tersebut (keracunan MBG), kami langsung menutup sementara operasional SPPG,” ujarnya usai meresmikan SPPG Preneur Yayasan Prokids Anak Indonesia di Kota Malang, Minggu (26/10).

Sony menambahkan untuk BGN sudah menerjunkan tim keamanan pangan untuk memeriksa kemungkinan kandungan bakteri atau zat berbahaya baik saat bahan mentah maupun proses pengolahan.

Selain itu SPPG diminta meningkatkan prosedur sterilisasi peralatan termasuk ompreng atau wadah makan di seluruh SPPG.

“Setelah dicuci, ompreng harus disterilisasi. Biasanya disterilkan di dalam oven pemanas. Kemudian untuk menanak nasi, merebus dan memasak harus memakai air dalam kemasan yang sudah terjamin higienitasnya. Hal tersebut sudah SOP dan tidak bisa ditawar,” bebernya.

Di sisi lain, BGN juga menggandeng asosiasi juru masak internasional untuk memastikan kualitas masakan SPPG.

“Sebanyak lima ribu juru masak profesional (chef) diterjunkan ke SPPG yang baru operasional di bawah dua bulan. Fungsinya, mereka akan melakukan pendampingan selama satu minggu,” pungkasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait