MALANGVOICE– Pemkot Batu berkomitmen merealisasikan program 1.000 sarjana untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Program tersebut merupakan janji politik pasangan kepala daerah Kota Batu, Nurochman-Heli Suyanto yang tertuang dalam program Nawa Bhakti dan RPJMD Kota Batu 2025-2029
Langkah konkret ditempuh Wali Kota Batu, Nurochman dengan Universitas Islam Malang (Unisma) melalui penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama. Jalinan kerja sama strategis itu ditujukan agar program 1.000 sarjana tidak hanya sekadar angan-angan, tapi dapat terealisasi. Kolaborasi tersebut juga memacu penelitian pada tiga sektor unggulan, yakni pariwisata, pertanian, dan UMKM.
Sinergi Pendidikan dan Industri Solusi Atasi Tantangan Ketenagakerjaan
Sehingga Unisma diajak terlibat dalam penelitian dan perumusan kebijakan pada sektor pariwisata, pertanian, dan UMKM, sebagai potensi utama Kota Batu. Termasuk dalam mengimplementasikan program 1.000 sarjana sebagai faktor fundamental meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkontribusi besar atas kemajuan daerah.
“Program 1000 Sarjana dirancang untuk mempersiapkan generasi muda Kota Batu agar mampu bersaing di era global. Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Kami hampir mengalami trade-off antara pertanian dan pariwisata. Perlu kajian mendalam dari akademisi untuk menemukan solusi berkelanjutan. Kerja sama harus kontekstual, tidak sekadar tekstual. Mari kita wujudkan kolaborasi yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” pesannya.
Lebih lanjut, dia juga memaparkan, untuk program unggulan 1.000 sarjana akan dibagi menjadi beberapa klaster penerima. Diantaranya seperti pelajar berprestasi, pelajar dari keluarga kurang mampu, penyandang disabilitas hingga perangkat desa yang ingin memperdalam ilmu perencanaan pembangunan desa.
“Kemudian guru non-ASN yang ingin melanjutkan studi, pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kompetensi usaha dan Hafiz maupun Hafizah Al-Quran sebagai bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai keagamaan,” sebutnya.
Disisi lain, Cak Nur juga memaparkan, untuk pendanaan program 1.000 sarjana akan berasal dari berbagai sumber. Mulai APBD Kota Batu, dukungan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, hingga bantuan dari anggota DPR RI asal daerah pemilihan Malang Raya yang sudah berkomunikasi dengan Pemkot Batu.
“Agar program ini tepat sasaran, penerima akan diselesaikan terlebih dahulu. Program afirmasi ini juga menjadi upaya kami menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kualitas diri di bidang UMKM,” paparnya.
Program 1000 Sarjana, kolaborasi Pemkot Batu (melalui Disdik) dan UNISMA untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi warga Batu dengan skema beasiswa, pelatihan, dan pendampingan karier. Sementara riset dan penelitian untuk merumuskan kebijakan pada sektor pariwisata, pertanian dan UMKM. Tidak hanya itu, Pemkot Batu dan Unisma akan membuka peluang kerja sama lainnya dengan perluasan MoU dengan dinas lain, seperti Pariwisata, Koperasi dan Perdagangan, dan Tenaga Kerja.
Sementara itu, Rektor Unisma, Junaidi memberikan apresiasi atas sinergi antara Unisma dan Pemkot Batu. Ia juga menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya simbolis, tetapi harus berdampak langsung bagi masyarakat. Terlebih lagi perguruan tinggi memiliki tanggung jawab Tri Dharma salah satunya memainkan peranan riset. Sehingga Unisma akan membantu analisis kebijakan dan inovasi di sektor pertanian serta pengembangan UMKM modern.
“Ini adalah langkah awal yang konkret. Kerja sama pertama akan fokus pada program 1000 sarjana bersama Dinas Pendidikan (Disdik), dan kami berharap dapat diperluas ke dinas-dinas lain. Kami siap mendukung melalui penelitian, pelatihan, dan pengembangan SDM,” kata Junaidi.(der)