MALANGVOICE – Predikat Kota Layak Anak diraih Kota Batu tahun ini. Torehan positif ini berkat keberadaan Balai Kota Among Tani.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, di Pekanbaru, Sabtu (22/7). Mewakili Pemkot Batu saat itu Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batu, Chairul Sjarif Tartilla Sjafii.
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko mengaku bangga atas raihan prestasi tingkat pratama tersebut. Keberhasilan kali ini tak lepas dari beberapa kriteria penilaian, paling menjadi sorotan yakni Balai Kota Among Tani. Konsepnya yang ramah untuk bermain anak dilirik juri. Fasilitas yang ada diantaranya air mancur, bangku taman, catur raksasa, patung wajah tokoh nasional, dan area parkir yang luas untuk bermain. Paling sering anak-anak bermain sepatu roda dan sepeda motor mini.
“Balai kota dengan taman dilengkapi berbagai fasilitas ini banyak dimanfaatkan warga, khususnya anak-anak untuk bermain,” kata pria akrab disapa ER ini, Minggu (23/7).
Padahal, lanjut ER, konsep awal pembangunan tanpa adanya taman. Lebih difungsikan desain lapangan upacara. Namun, gagasan untuk diubah menjadi taman muncul. “Saya minta segera ganti desain, akhirnya ya jadi taman seperti sekarang ini,” kenang ER. “Saya berikan masukan kepada OPD terkait, bahwa tidak semua anak memiliki lahan luas untuk bebas bermain. Maka wajib bagi pemerintah untuk memfasilitasi,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batu Achmad Suparto menambahkan, pihaknya tak boleh berpuas diri atas raihan Kota Layak Anak tahun ini. Sebab, tahun berikutnya jauh lebih berat lagi tantangannya untuk naik level berikutnya. Dicontohkannya puskesmas yang harus ramah anak.”Puskesmas ke depan fasilitas untuk anak perlu ditingkatkan. Contohnya harus ada pelayana medis khusus anak,” bebernya.
Selanjutnya, masih kata Achmad Suparto, OPD terkait akan diimbau melakukan peningkatan fasilitas. Perencanaan program dengan dukungan APBD harus dialokasikan khusus untuk mewujudkan Kota Layak Anak level berikutnya.
“Diharapkan mencermati di dalam proses penyusunan penganggaran oleh OPD sebagai gugus tugas agar bisa menunjang program-program yang menuju kota layak anak,” pungkas mantan Kepala Dinas Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (DKPSM) Kota Batu ini.