Berawal dari Kebetulan, Aryo Pandu Pamungkas Torehkan Deretan Prestasi di Cabor Tarung Derajat

MALANGVOICE– Meski terbilang atlet pendatang baru, mental tanding Aryo Pandu Pamungkas patut diacungi jempol. Pria kelahiran Kota Batu pada Juli 2001 silam memegang teguh filosofi semangat pantang menyerah.

Keyakinan itu pun berhasil mengantarkan dirinya mengukir prestasi dengan menyabet medali emas di arena tarung derajat pada ajang PON XXI 2024 memperkuat kontingen Jatim.

Perolehan medali emas yang disumbangkan Aryo di cabor tarung derajat tak hanya mengharumkan Jawa Timur. Namun juga Kota Batu sebagai daerah kelahirannya di kancah nasional. Aryo berhasil menyapu medali emas usai sukses menaklukkan lawannya Lukman Hakim, atlet tarung derajat Kepulauan Riau pada laga final kelas tarung bebas 55,1 – 58 kg yang digelar di Balee Musueraya Aceh pada 19 September lalu.

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Kunci untuk Melindungi Lingkungan

Alhasil, dia menyandang atlet PON pendatang baru yang berhasil merengkuh medali emas. Sekalipun statusnya sebagai atlet pengganti, dia menunjukkan kemampuannya tampil gemilang. Ia berhasil mengalahkan lawan-lawannya yang lebih berpengalaman sejak babak kualifikasi hingga final.

“Sebagai atlet pengganti, ini tantangan besar bagi saya. Dengan dukungan pelatih, official, dan pengurus, saya buktikan kemampuan di lapangan dan bawa emas untuk Jatim,” ujar Aryo.

Perkenalannya dengan olahraga seni bela diri ini berawal dari sebuah kebetulan. Saat masih usia 11 tahun, dia menemukan tempat latihan tarung derajat di Gedung Kesenian Oro-Oro Ombo. Awalnya, ia tak pernah menduga bahwa tarung derajat akan menjadi jalan hidupnya. Ia memulai perjalanannya dari nol dengan kerja keras dan ketekunan. Garis nasibnya pun kian cemerlang seiring dengan banyaknya prestasi yang diraihnya.

Prestasi pertamanya datang pada 2013 ketika ia memenangkan kejuaraan kelas usia dini pada Piala KONI Kota Surabaya. Setelah itu, deretan prestasi terus menghiasi perjalanan kariernya, termasuk Juara 3 POPNAS 2017 di Jawa Tengah, Juara 1 Porprov Jatim 2019, 2022, dan 2023, Juara 1 POMNas 2022 di Sumatera Barat, dan Medali emas PON 2024 di Aceh-Sumut.

“Kalau tempat itu adalah arena latihan pencak silat, mungkin saya jadi atlet pencak silat. Tapi saya bersyukur bisa mendalami tarung derajat karena olahraga ini memberi banyak arti dalam hidup saya,” ungkap Aryo.

Sekalipun prestasinya terus meroket, namun keberangkatan Aryo menuju PON diwarnai suatu kendala. Namanya nyaris tergeser dari daftar atlet kontingen Jatim yang akan dikirimkan berlaga di event olahraga nasional. Beruntung pengurus Cabor Kota Batu terus memperjuangkannya. Hingga akhirnya atlet asal Kota Batu ini berangkat memperkuat kontingen Jatim di PON XXI. Prestasi yang diukirnya sekaligus menjadi pembuktian bagi Aryo, bahwa Jawa Timur tak salah memilihnya.

Di balik kesuksesannya, Pandu selalu mengingat peran besar kedua orang tuanya, Gatot Supriyanto dan Sri Sumarni. Kini, Pandu menetapkan target lebih besar. Ia bercita-cita untuk mencatatkan hattrick di Porprov Jatim dan PON, menjadikan dirinya salah satu atlet tarung derajat paling berprestasi sepanjang sejarah.

“Kalau kita jatuh 10 kali, kita harus bangkit 11 kali. Kegigihan adalah kunci menuju sukses. Semoga semangat ini memotivasi rekan-rekan lainnya,” ucap Aryo

Tidak hanya berfokus pada prestasi pribadi, Pandu kini juga berkontribusi lebih luas dengan mendirikan sport clinic yang bertujuan menangani cedera atlet. Inisiatif ini lahir dari pengalamannya sendiri sebagai atlet, di mana ia memahami pentingnya penanganan cedera agar karier atlet tetap terjaga.

Ketua Pengcab Tarung Derajat Kota Batu, Rohmat Santoso melihat gaya permainan Aryo Pandu yang tas tes dengan pukulan dan tendangan yang mematikan. Gempuran serangan membuat banyak lawan bertekuk lutut dalam waktu yang cepat. Baginya, prestasi yang disabet Aryo menjadi motivasi yang dapat ditularkan kepada atlet-atlet di Kota Batu, bukan hanya hanya berhenti pada euforia berlebihan.

“Apalagi menjelang bergulirnya Porprov 2025. Semoga membentuk tanding atlet-atlet lainnya agar terpacu meraih prestasi,” imbuh Rohmat.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyono mengatakan, pihaknya terus melakukan pembinaan intens menggembleng mental atlet di berbagai cabor. Hal ini begitu penting agar para atlet bisa mengukir prestasi di setiap kompetisi. Selain itu, induk olahraga ini selalu memberikan dukungan berupa bonus kepada atlet yang mencapai predikat juara sehingga mereka terpacu untuk tampil lebih optimal.

“Memang untuk bonus PON itu dari Provinsi Jatim. Tapi kami, KONI Batu dan Pemkot Batu mengalokasikan khusus bonus atlet berprestasi. Untuk kategori perorangan yang meraih medali emas sebesar Rp8 juta, sedangkan beregu peraih medali emas Rp5 juta. Selain itu, atlet berprestasi di PON kemarin, ditempatkan pada posisi pelatih. Agar mereka menularkan pengalaman kepada atlet-atlet muda, sehingga bisa mengikuti jejak mereka yang telah mengukir prestasi,” papar Sentot.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait