Bendera NU Berukuran 1.000 Meter Persegi Bakal ‘Selimuti’ Gunung Panderman

PCNU Kota Batu menggelar konferensi pers memaparkan rangkaian agenda resepsi satu abad NU. (MVoice/M. Noerhadi)

MALANGVOICE – Bendera kebesaran Nahdlatul Ulama (NU) berukuran 1.000 meter persegi bakal ‘menyelimuti’ Gunung Panderman, Kota Batu pada Ahad besok (5/2).

Pembentangan bendera raksasa tersebut diinisiasi PCNU Kota Batu dalam rangka merayakan 100 tahun berdirinya ormas keagamaan itu.

Bendera seberat 2 kuintal itu bakal dipanggul berjalan kaki melibatkan 100 personel Banser bersama kader-kader NU menuju lokasi pembentangan di Curah Banteng, Gunung Panderman. Aksi itu akan tercatat dalam MURI memecahkan rekor pembentangan bendera organisasi berukuran besar.

“Karena selama ini belum ada bendera organisasi yang berukuran besar yang dibentangkan di gunung. Kegiatan dimulai sekitar jam 8 pagi (Minggu, 5/2), dan setelah dzuhur sudah berkibar. Piagam penghargaan akan diberikan setelah pengibaran bendera,” ujar Ketua Pelaksana Resepsi Satu Abad NU saat konferensi pers yang diselenggarakan PCNU Kota Batu (Sabtu, 4/2).

Baca juga:
Datangkan Chef Kim, MaxOne Hotel Malang Siapkan Romantic Dinner ala Kerajaan Korea Selatan

Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan Berguru ke Disnaker Kabupaten Malang

Program Gema Patas Kota Batu Difokuskan di Lima Desa/Kelurahan Peserta PTSL 2023

Penguatan Kampung Tangguh Bersinar, Satreskoba Polresta Makota Serahkan Bantuan Alat Usaha ke UMKM

Kemudian, kegiatan besar lainnya yakni pada 26 Februari mendatang, akan ada apel yang diikuti sebanyak 1.000 anggota Banser di halaman Balai Kota Among Tani. Kegiatan itu, akan dikomandoi oleh Kasatkorwil Banser Jawa Timur, Irsyad Yusuf yang juga menjabat sebagai Bupati Pasuruan. Acara itu diperkirakan akan memakan separuh Jalan Panglima Sudirman.

“Di hari dan tempat yang sama (26 Februari) juga ada kegiatan Kolosal 1.000 Terbang Jidor, 1.000 Hadrah Ishari, terakhir Ijazah dan Tahlil Kubro. Puncak acara ini kegiatannya kita berdoa, ngaji, istighosah, bermunajat, mendoakan NU dan Indonesia ke depan aman dan damai,” katanya.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Batu, Takim mengatakan, peringatan 1 abad NU bukan sekadar seremonial belaka. Ini menjadi suatu refleksi karena dalam kurun waktu 100 tahun pasti selalu ada nilai-nilai pembaruan.

“NU hingga kini masih bisa bertahan, karena tetap memegang tradisi lama yang masih relevan dengan situasi saat ini. Namun juga menggali nilai-nilai baru yang baik,” imbuh dia.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai turut hadir saat konferensi pers resepsi satu abad NU. Ia menuturkan, Pemkot Batu turut mendukung rangkain acara memeriahkan rangkaian Harlah 100 tahun NU. Menurutnya, NU menjadi ujung tombak memelihara kebersamaan di tengah keberagaman.

“Ini niatan bersama, antara pemerintah, seluruh eemen masyarakat dan NU untuk menjaga keberagaman dan terwujudnya persatuan,” pungkas dia.(der)