Belum Digelontor Barang Bekas, Kasek Sudah Menjerit

Suasana rapat sosialisasi penulisan ijazah. (Muhammad Choirul / MalangVoice)

MALANGVOICE – Rencana Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang menggelontor sekolah dengan barang bekas dari Jepang, langsung menuai kritik.

Sejumlah kepala sekolah (Kasek) bereaksi usai Kabid Dikmen Disdik Kota Malang, Sri Ratnawati memaparkan rencana pembelian barang bekas tersebut.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Malang, Tri Suharno meminta kebijakan itu dikaji lebih dalam. Ia khawatir, barang bekas yang diklaim layak pakai itu justru tidak berfungsi sebagaimana mestinya ketika tiba di Indonesia.

“Harus dilihat lagi pertimbangan dari pengalaman-pengalaman sebelumnya di daerah lain. Ada sekolah yang pernah mendatangkan barang bekas dari luar negeri, bukan malah berfungsi tapi malah jadi sampah,” ungkap pria yang juga menjabat Kepala SMAN 4 Kota Malang itu,

“Yang terpenting adalah harga diri bangsa ini, masa kita menerima barang bekas dari luar negeri,” sahut hadirin lain.

Kepala SMAN 1 Kota Malang, Mus Umam, menilai rencana itu justru bakal menimbulkan pembengkakan anggaran.

“Kita jadinya malah butuh biaya tambahan untuk mengangkut sampah itu,” tuturnya.