MALANGVOICE – Aktivitas belanja secara online masyarakat Kota Malang di pasar rakyat meningkat 30 persen selama pandemi COVID-19. Pemkot Malang bakal terus mendorong masyarakat belanja secara online untuk meminimalisir kerumunan.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan, sekitar 30 persen warga Kota Malang telah memanfaatkan sistem belanja online atau daring di pasar rakyat. Sedangkan, untuk jumlah masyarakat yang memilih berbelanja secara langsung ke pasar rakyat juga terbilang tinggi.
Maka, pihaknya terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk memanfaatkan sistem online. Hal itu bertujuan mengurangi kerumunan di pasar rakyat yang berpotensi menularkan virus.
“Kami terus melakukan imbauan agar belanja online dimanfaatkan oleh warga Kota Malang. Saat ini, yang berbelanja langsung ke pasar masih lebih banyak daripada yang online,” kata Wahyu, Rabu (30/9).
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Malang telah meluncurkan sistem belanja online melalui laman daring, serta aplikasi Bakul Pasar Ngalam di Google play store.
Untuk melakukan belanja online, warga Kota Malang bisa mengakses laman s.id/ yang diteruskan dengan nama masing-masing pasar. Contohnya antara lain, jika warga Kota Malang ingin berbelanja di Pasar Blimbing, bisa mengakses laman s.id/pasarblimbing.
Pengguna yang akan berbelanja online akan mendapatkan berbagai macam kategori kebutuhan yang tersedia di pasar rakyat tersebut, mulai dari bahan pokok, sayuran, dan buah, hingga akses untuk membeli perhiasan.
Sekadar informasi, Kota Malang tercatat ada 1.775 kasus positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 170 meninggal dunia, 1.467 dinyatakan sembuh, dan sisanya masih berada dalam perawatan.(der)