MALANGVOICE – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur merespon temuan tengkorak diduga Macan Tutul Jawa atau Panthera pardus melas. Tengkorak itu ditemukan warga di aliran Sungai Metro, Kelurahan Merjosari, Jumat pekan lalu (4/7).
BBKSDA mengamankan kerangka tengkorak untuk selanjutnya dikirim dan diuji laboratorium di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogor.
“Ini baru diduga (Macan Tutul Jawa), kepastikannya nanti diuji lab LIPI,” ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Probolinggo BBKSDA Jawa Timur, Mamat Ruhimat saat meninjau lokasi temuan, Senin (7/9).
Berdasarkan pengamatan visual, lanjut dia, struktur kerangka tengkorak itu diduga kepala Macan Tutul Jawa. Persisnya, pada struktur tengkorak yang menjorok menyerupai moncong macan tutul jawa.
“Kalau kita lihat dari kerangka ini, kalau harimau terlalu kecil, bisa jadi ini macan tutul. Karena di sini habitat macan tutul masih ada,” katanya.
“Namun demikian, kita tidak bisa memastikan 100 persen sebelum ada jawaban dari pihak LIPI setelah diuji lab,” imbuhnya.
Perlu diketahui, penemuan tengkorak bermula saat kegiatan susur sungai Metro yang dikomandoi Lulut Edi Santoso, Jumat malam (4/9/2020). Tengkorak ditemukan tersangkut di sela-sela batu besar pada kedalaman satu meter di bawah air.
Memang, Lulut bersama beberapa rekannya sering menyusuri aliran Kali Metro untuk mencari artefak. Sebab, sungai yang berhulu di Gunung Kawi itu diperkirakan menyimpan banyak peninggalan bersejarah, khususnya Kerajaan Kanjuruhan yang berkuasa pada abad ke-8 masehi.(der)