MALANGVOICE- Menjelang masa tenang dan pemungutan suara Pilkada Kota Malang 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang menggelar Apel Siaga di Balai Kota Malang, Sabtu (23/11).
Apel siaga ini melibatkan 1.650 personel pengawas dipimpin Ketua Bawaslu Kota Malang, M Arifudin.
Dalam amanatnya, Arifudin menekankan pengawasan maksimal demi tercapainya Pilkada yang lancar.
Altair Giri Assegaf: Karateka Cilik dari Malang Bersinar di Jepang
“Pemetaan TPS rawan menjadi bahan bagi Bawaslu, KPU, pemantau pemilihan hingga aparat penegak hukum untuk memitigasi agar pemungutan suara lancar tanpa gangguan yang menghambat pemilihan yang demokratis,” kata dia.
Selain itu, Bawaslu juga akan memastikan proses distribusi logistik pemungutan suara benar benar sesuai aturan. Pengawasan melekat akan digencarkan secara ketat sesuai pedoman PKPU No.12/2024 tentang Perlengkapan Pemungutan Suara.
Pengawasan melekat dilakukan mulai proses produksi, sortir lipat hingga distribusi ke KPPS.
“Berdasarkan PKPU No.12/2024 Pasal 36, logistik pemilihan untuk KPPS diterima KPPS paling lambat 1 hari sebelum pemungutan suara,” jelasnya.
Hasil Survei LSI Denny JA, Wali Raih Elektabilitas Tertinggi 41,3 Persen Ungguli Abadi 6,8 Persen
Sementara itu, Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso membacakan pesan dari Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan tentang transparansi dalam pelaksanaan Pilkada.
Salah satu yang ditekankan Iwan yaitu pengawasan pelaksanaan pilkada yang menjadi otoritas Bawaslu. Sekda Erik menyampaikan, Penjabat Walikota Iwan Kurniawan berharap transparansi dalam proses pelaksanaan menjadi poin penting dalam mendukung terwujudnya Pilkada yang sukses.
“Sesuai apa yang menjadi tugas dan fungsi Bawaslu Kota Malang, saya titipkan pesan setiap proses pelaksanaan perlu untuk dipastikan kesesuaiannya. Ini sebagai bentuk check and balance agar Pilkada serentak di Kota Malang bisa berjalan sukses dan transparan, “ucap Erik membacakan sambutan Penjabat Walikota Malang.
Selain itu, Sekda Iwan menekankan pentingnya sinergisitas dan koordinasi antar semua pihak untuk menjamin pelaksanaan Pilkada.
Adapun beberapa kerawanan yang harus dihindari disebutkan Erik ada beberapa poin.
“Terus kuatkan sinergi koordinasi, proses penyusunan dpt transparan. Verifikasi data menyeluruh agar hindari pemilih ganda, kawal logistik Pemilu agar memastikan tepat waktu. Cegah manipulasi kecurangan, jamin proses pemungutan suata di TPS lancar sesuau prosedur,” tegasnya.(der)