Banyak Pembeli Pilih Sapi Terjangkit PMK, Begini Tanggapan Wali Kota Malang

Wali Kota Malang, Sutiaji saat diwawancarai awak media, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Fenomena pembeli lebih banyak memilih sapi terjangkit wabah PMK mendapat tanggapan Wali Kota Malang.

Faktor utama pembeli lebih memilih sapi terjangkit PMK dibanding yang sehat karena harga lebih murah.

Wwli Kota Malang, Sutiaji, seakan memaklumi sikap pembeli karena mengutamakan faktor murah meski sapi sakit terkena wabah PMK.

“Itu berkaitan dengan alasannya yang mungkin murah. Tapi kita lihatlah masyarakat kita. Itu sebetulnya kan gak masalah, ketika dibeli,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Ahad (29/5).

Ia pun menyampaikan, memang sapi yang terjangkit PMK itu tidak menular dari hewan ke manusia sehingga dagingnya masih bisa dikonsumsi dengan tata cara pengolahan yang benar.

“Walaupun tidak ada kaitannya (dengan penularan ke manusia) dan sudah dinyatakan bahwa itu boleh dikonsumsi. Tapi harus melalui proses direbus dan lainnya,” kata Sutiaji.

Pria nomor satu di Kota Malang itu, meminta para pembeli agar tidak melakukan kecurangan dengan cara lebih memilih sapi terjangkit PMK dibandingkan sapi yang memiliki kondisi sehat.

“Jangan sampai ini menjadi operandi, itu yang gak boleh. Kami juga sudah koordinasi dengan RPH (Rumah Potong Hewan),” terangnya.

Sementara itu, Sutiaji juga menegaskan, untuk mitigasi penanganan PMK di Kota Malang sendiri, sejauh ini diklaim telah berjalan baik. Pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait PMK.

“Jadi terutama perawatan mulai kebersihan kandang dan lainnya. Kami juga sudah minta ke Dispangtan Kota Malang untuk terus memberikan edukasi kepada peternak supaya mitigasinya kuat,” tandasnya.(end)