MALANGVOICE – Kebutuhan jaringan irigasi tersier dan kuarter di Kota Malang segera teratasi dalam waktu dekat. Dinas Pertanian (Disperta) sudah mengajukan bantuan dana APBN sebesar Rp 8 miliar kepada pemerintah pusat untuk proyek ini.
“Kami sudah usulkan, Rp 8 miliar itu hanya untuk membangun jaringan irigasi tersier dan kuarter saja,” ungkap Kepala Disperta, Hadi Santoso.
Baca juga: Lahan Pertanian di Kota Malang Perlu Jaringan Irigasi Tersier dan Kuarter
Dari lima kecamatan di Kota Malang, titik-titik yang jadi prioritas pengadaan ialah Kedung Kandang dan Sukun. Di dua kecamatan itu, selain banyak terdapat lahan pertanian cukup luas, ada aspek lain yang perlu diperhatikan.
“Berbeda dengan di Lowokwaru, tepatnya Tasikmadu, kan itu lahan pertanian langsung bersentuhan dengan air atau saluran irigasi utama. Kalau di Kedung Kandang dan Sukun, terutama sekitar Arjowinangun dan Bumi Ayu itu makin ke timur kontur tanahnya naik,” paparnya.
Pria yang akrab disapa Soni itu menambahkan, dengan adanya jaringan irigasi tersier dan kuarter, para petani bisa lebih mudah bercocok tanam. Selain itu, tidak ada air yang terbuang sia-sia karena tersalurkan maksimal.
“Jaringan irigasi yang ada selama ini kan yang lebar itu, alirannya melintas saja. Nanti kalau sudah ada jaringan tersier, biasa mengalir ke petak-petak lahan pertanian, yang kuarter mengalirkan hingga ke bawah,” pungkasnya.