MALANGVOICE – Kementerian Kesehatan RI memberikan penghargaan kepada para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Malang.
Penghargaan ini diserahkan langsung Wali Kot Malang, Sutiaji saat apel pagi di halaman Balai Kota Malang, Senin (9/1).
Total ada 50 nakes yang menerima penghargaan karena dedikasinya dan komitmen mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity) di wilayahnya.
Baca Juga: Kelola Taman Edelweiss, Masyarakat Tengger Hasilkan Hampir Rp1 M
Temuan Kerangka Manusia di Kebun Tebu Kepanjen, Polisi: Analisis Korban Laki-laki
Penghargaan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Malang, seluruh Puskesmas di Kota Malang, RS Islam Malang (UNISMA), RS Lavalette, Poltekes Kemenkes Malang, Perkumpulan Ikatan Luhur Nusantara (ILUNA) serta kepada 29 orang relawan ILUNA.
“Kami ucapkan ribuan terima kasih kepada para nakes para kelompok masyarakat dalam hal ini teman-teman Iluna; yang membangun kebersamaan kita semua untuk bagaimana melindungi dan mitigasi saudara-saudara kita supaya tidak terpapar COVID-19. Dan Alhamdulilah mendapatkan reward, apresiasi dari Kementerian Kesehatan. Mudah-mudahan ini akan memicu dan memacu terus upaya dan usaha kita untuk menyejahterakan dan meyehatkan masyarakat kita,” tutur Sutiaji.
Sutiaji mengapresiasi adanya kolaborasi dari berbagai pihak, sehingga herd immunity masyarakat Kota Malang dapat semakin terbangun.
“Itu bisa dicapai bukan hanya kerja pemerintah saja, tapi inilah kerja-kerja bareng, kolaborasi. Salah satu diantaranya dari kami ada Dinas Kesehatan, Puskesmas, dari kelompok lain ada Rumah Sakit, dan ada organisasi kemasyarakatan Iluna,” ucapnya.
Seiring dengan dicabutnya kebijakan PPKM dan masa transisi pandemi menuju endemi, Walikota Sutiaji berharap agar kolaborasi semacam ini tidak hanya berhenti pada penanganan COVID-19 semata.
“Alhamdulillah saat ini PPKM sudah dicabut, dan mudah-mudahan pandemi bisa segera menjadi endemi, dan kita akan bergerak seperti sebelum pandemi. Kita berharap kolaborasi ini akan terus menerus kita kuatkan. Dan saya kira jangan pada penanganan pandemi saja, tapi ini bentuk kolaborasi dan akselerasi. Oleh Bung Karno dulu sudah disampaikan bahwa gotong-royong adalah pintu masuk ke berbagai kualitas pembangunan masyarakat,” pungkasnya.(der)