Temuan Kerangka Manusia di Kebun Tebu Kepanjen, Polisi: Analisis Korban Laki-laki

Olah TKP kerangka manusia di kebun tebu Kepanjen. (istimewa)

MALANGVOICE – Penemuan kerangka manusia di kebun tebu wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang pada Kamis (5/1) lalu masih misteri.

Penemuan kerangka di Desa Sukoraharjo di lahan tebu milik warga setempat bernama Mistin. Lokasinya sekitar 50 meter dari perkampungan.

Hingga saat ini identitas korban belum terungkap, namun polisi menduga kerangka itu merupakan milik orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Baca Juga: Jaring Atlet Tinju Berbakat, Rocky Fight Series 3 Digelar di Kota Batu

Tahun 2023 Targetkan Peta Tunggal Lengkap Terwujud

Kasihumas Polres Malang IPTU Taufik mengatakan, dugaan kuat itu dinyatakan berdasar analisis unit Identifikasi Satreskrim Polres Malang beserta pemeriksaan TKP.

Dari analisis itu diketahui kerangka yang ditemukan rongga tulang pinggul terlihat kecil yang menunjukkan anatomi seorang laki-laki.

“Hasil pemeriksaan terhadap kerangka beserta propertinya menguatkan kerangka tersebut merupakan ODGJ jenis kelamin laki-laki dengan rambut yang sudah menggimbal,” katanya, Ahad (8/1).

Dari pemeriksaan lanjutan, di TKP kondisi kerangka utuh dan tidak ada bekas resapan darah. Hal ini mengindikasikan korban meninggal dunia karena kelaparan dan kedinginan.

“Tidak ada tanda kekerasan,” imbuhnya.

Saat ini kerangka manusia itu masih tersimpan di RS Saiful Anwar. Polisi kini mencari identitas korban tersebut dengan memeriksa beberapa saksi.

Taufik menjelaskan, dari keterangan beberapa saksi ada yang mengatakan pernah mengetahui keberadaan korban yang merupakan ODGJ berkeliaran di sekitar lokasi sebelum meninggal. Hal ini berdasarkan pada ciri-ciri rambut dan pakaian yang dikenakannya.

“Ada saksi yang mengaku mengetahui keberadaan ODGJ di sekitar TKP, hal itu menguatkan kesimpulan petugas,” ujarnya.

Taufik menyebut, pihaknya juga telah melakukan upaya lain guna mengungkap identitas sebenarnya dari temuan kerangka tersebut. Yakni dengan menyebarkan informasi ciri-ciri maupun barang bawaan yang ditemukan di sekitar TKP kepada relawan maupun melalui sosial media.

“Kita juga sampaikan ke komunitas relawan maupun sosial media, apabila ada masyarakat yang mengetahui atau kehilangan anggota keluarga, silahkan melaporkan kepada kami,” pungkasnya.(der)