Atlet IPSI Kota Malang Sabet Juara Umum di Wali Kota Cup Festival Seni Pencak Silat Nusantara di Madiun

Atlet Pencak Silat Kota Malang saat foto bersama di GOR Wilis Kota Madiun. (Istimewa)
Atlet Pencak Silat Kota Malang saat foto bersama di GOR Wilis Kota Madiun. (Istimewa)

MALANGVOICE – Atlet Cabang olahraga (Cabor) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Malang mendapatkan piala bergilir juara umum dalam kejuaraan Wali Kota Cup Festival Seni Pencak Silat Nusantara, pada tanggal 25-27 Juni 2018 di GOR Wilis Kota Madiun.

Festival tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Madiun ke-100, yang diikuti 225 atlet pencak silat 20 perguruan pencak silat se-Jatim.

Ketua Harian IPSI Kota Malang, H Parso Adiyanto mengatakan bahwa Kota Malang mengirimkan 11 atlet yang tergabung dalam Perguruan pencak silat Pamur Kota Malang.

“Kami mengirim 11 atlet di antaranya Dwi Puji Lestari, Risal Fausi, Mosleh, Salma, Susi Amana, Alfun Abbas, Ilham Robby, Solihul Hadi dan Riski hidayat serta M Rizaldi Santoso sebagai Manager,” kata Parso Adiyanto saat ditemui Mvoice, Minggu Pagi (29/7).

Ajang itu dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain penampilan terbaik perseorangan putra dan putri, kategori berpasangan putra dan putri dan kategori beregu terbaik terdapat predikat koreografer terbaik, pemeran putra dan putri, penataan artistik, penataan musik, busana dan penyaji terbaik.

Parso Adiyanto menyampaikan bahwa dari kategori tersebut, 11 atlet pencak silat Kota Malang meraih 12 trofi penghargaan dan satu piala bergilir Wali Kota Cup yang akan diperebutkan kembali tahun depan.

“Hanya satu trofi penghargaan yang lepas dalam festival ini, yaitu penata busana terbaik,” ungkapnya.

Selain itu Ia menegaskan bahwa bahwa dalam festival tersebut seni pencak silat bukan dipertandingkan namun disandingkan atau disajikan keindahan seni pencak silat dari masing-masing perguruan, sehingga menjadi utuh karena seni pencak silat kesannya guyub.

“Saya berharap semoga pencak silat di Kota Malang semakin berkembang dan mempertahankan budaya bangsa yang rukun dan guyub, karena di perguruan pencak silat tidak mengajarkan kekerasan atau tawuran,” tutupnya.(Der/Aka)