Atasi Genangan Air di Musim Hujan, Sutiaji Pantau Pengerukan Sedimen di Raya Langsep

Wali Kota Malang Sutiaji pantau pengerukan sedimen di Jalan Raya Langsep. (istimewa)

MALANGVOICE – Wali Kota Malang, Sutiaji memantau pengerukan sedimen sekitar Jalan Raya Langsep pada Selasa (6/9). Pengerukan sekaligus pembongkaran bangunan liar di sekitar lokasi.

Konstruksi dinding dan lantai yang dibangun di atas saluran di samping SDN Pisangcandi 1 tersebut cukup menghambat aliran air dan ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya genangan di sekitar lokasi saat musim hujan datang.

Sutiaji mengatakan, upaya pembersihan saluran dari sampah dan sedimen akan terus dilakukan mengingat sebagian besar saluran masih memerlukan penanganan.

Pengerukan sedimen Jalan Raya Langsep. (istimewa)

Baca Juga: Polresta Malang Kota Amankan 19 Tersangka Hasil Operasi Tumpas Semeru

“Alhamdulillah kemarin ketika turun hujan (pada beberapa titik yang sebelumnya sudah dikeruk) sudah bisa mengurangi risiko genangan. Inshaallah bisa 20-30 persen,” urai Sutiaji.

Sutiaji optimistis pengerukan di Pisang Candi tuntas akan mengurangi genangan yang sering dikeluhkan warga. Terlebih Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) juga telah membuat sudetan di Jalan Dieng dan Jalan Kelapa Sawit.

Lebih lanjut, Sutiaji mengungkapkan masterplan drainase yang saat ini dalam proses finalisasi akan menjadi basis penataan ke depan yang lebih terukur.

“Sistem yang ada dari dulu ini memang banyak irigasi, jadi bertolak belakang dengan prinsip drainase. Maka kalau kita konsisten, apa yang dirancang dalam masterplan, program-programnya kita jalankan mulai 2023 dan Rencana Pembangunan Daerah 2024 dan seterusnya, inshaallah bisa bebas banjir 2028,” tutur Sutiaji optimis.

Sementara itu, Plt Kepala DPUPRPKP Kota Makang, Ir. Diah Ayu Kusumadewi, MT menambahkan, lokasi di Pisang Candi adalah area ke-15 yang sudah tertangani.

“Perkiraan kita kerjakan empat hari sampai seminggu ini. Untuk masterplan drainase target selesai November 2022,” tambah Diah.

Ke depan amunisi penanganan saluran juga akan diperkuat dengan tambahan dua unit excavator mini yang telah diusulkan dalam P-APBD 2022 untuk menjangkau lokasi-lokasi sempit di kampung-kampung dan sudut perkotaan.(der)