Atasi Banjir, Pemkot Malang Target Empat Embung Sampai 2028

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto. (Deny/MVoice)

MALANGVOICE – Pemkot Malang mengupayakan mengurangi kawasan yang biasa menjadi langganan banjir. Salah satu upaya adalah memaksimalkan anggaran untuk perbaikan drainase dan embung.

Anggaran untuk mengatasi banjir salah satunya dikelola Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, mengatakan, saat ini untuk mengurangi banjir sudah dianggarkan perbaikan drainase dan pembangunan embung. Targetnya di Kota Malang pada 2028 ada empat embung.

Baca Juga: The Sanata Village, Hunian Eksklusif di Malang Bernuansa Bali

Satu Hati Penuh Arti di Honda AT Family Sapa Warga Surabaya dan Malang

“Kami sudah buat sudetan di daerah Sawojajar, lalu pembuatan embung di Tunggulwulung. Termasuk di perkampungan juga di Jalan Cakalang itu, untuk anggaran tahun ini lebih besar untuk penanganan drainase dan jalan,” kata Dandung beberapa waktu lalu.

Dijelaskan Dandung, embung saat ini sudah dalam proses pembangunan di wilayah Tunggulwulung mencapai 85 persen. Targetnya akan selesai awal Desember 2023.

“Embung itu saat ini sudah berjalan 80 hingga 85 persen. Perkiraan minggu pertama Desember, embung itu sudah jadi. Rencana sesuai dengan master plan, sampai 2028 Kota Malang butuh empat embung,” jelasnya.

Dari target empat embung, Pemkot Malang masih akan mencari lahan yang pas di titik yang menjadi langganan banjir saat musim hujan. Lahan yang dicari itu harus milik Pemkot Malang karena meminimalisir pembebasan lahan.

“Jadi bukan harus dibangun di lima kecamatan, tapi pada daerah yang memang rawan banjir. Karena harapannya embung itu bisa menghambat lajunya air. Kami cari juga lahannya, tapi kami upayakan lahannya milik Pemkot Malang. Ada kemungkinan kawasan yang perlu kami kaji dulu, mungkin di Sawojajar nanti ada (embung) rencananya, lalu Arjowinangun juga ada rencananya,” tandasnya.(der)