MALANGVOICE – Pasca ramai protes warga tak bisa mencoblos, Kantor Kelurahan Sumbersari dijaga ketat aparat gabungan, Rabu (17/4). Puluhan personel Polri dan TNI tampak berjaga-jaga bersenjata lengkap.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga ramai-ramai protes akibat tak dapat hak mencoblos bermodal KTP elektronik. Mereka mayoritas berasal dari luar Kota Malang itu meluapkan kekecewaannya. Namun, setelah diberi pengertian oleh penyelenggara pemilu, KPU maupun Bawaslu Kota Malang, massa akhirnya membubarkan diri.
Selang beberapa menit, aparat gabungan datang diangkut dua truk ke lokasi. Mereka lantas berjaga-jaga di sekitar kantor kelurahan.
Kabag Ops Polres Malang Kota Kompol Sutantyo menjelaskan, pihaknya mengerahkan personel gabungan satuan setingkat peleton (SST) atau sejumlah 30 personel. Terdiri dari TNI dan Polri.
“Kami mendukung keamanan, jika ada pelanggaran hukum kami siap membantu,” kata Sutantyo ditemui awak media.
Terkait kisruh tentang warga tak dapat mencoblos akibat tak memiliki formulir A5 pindah pilih, menurutnya itu sudah domain penyelenggaraan pemilu.
“Situasi masih kondusif. Semua pihak kami imbau memahami aturan dan mekanisme yang berlaku,” sambung dia.
Namun, pihaknya tidak segan menindak apabila ada yang tetap menggangu kelancaran seluruh tahapan pemilu.
“Kami akan tindak sesuai aturan berlaku,” pungkasnya.(Der/Aka)