Antisipasi Omicron di Kota Malang, Dinkes Perkuat Layanan 3T di Puskesmas

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif saat diwawancarai awak media, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melakukan upaya Antisipasi penyebaran Covid-19 varian baru Omicron dengan memperkuat layanan Tracing, Tracking, dan Treatment (3T) di Puskesmas.

Upaya antisipasi itu dilakukan, setelah adanya dua warga Surabaya yang terdeteksi positif Covid-19 varian Omicron setelah melakukan perjalanan ke Bali.

“Jadi perkuat 3T itu menjadi salah satu langkah antisipasi untuk menekan penyebaran Covid-19 secara umum maupun varian baru,” ujar Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, saat ditemui Mvoice, Senin (3/1).

Ia menambahkan, selain penguatan 3T di Puskesmas, penerapan protokol kesehatan (Prokes) juga menjadi salah satu kunci antisipasi agar tidak terpapar Covid-19 varian baru Omicron.

“Dengan menerapkan Prokes 6M itu harus, serta percepatan vaksinasi terus dilakukan,” imbuhnya.

Sejauh ini, dikatakan Husnul, berdasarkan pemantauan dari tanda-tanda gejala Covid-19 varian Omicron yang telah dilakukan Dinkes Kota Malang, di wilayah Kota Malang belum ditemukan adanya kasus positif Covid-19 varian Omicron.

“Jadi tanda-tanda ke Omicron itu itu ada tanda-tandanya untuk diperiksa. Satu, itu PCR-nya positif dengan CT-Value-nya kurang dari 15,” terangnya.

“Kedua, ada yang PCR menunjukkan positif dan setelah dua Minggu tetep positif PCR-nya. Itu menjadi indikasi pemeriksaan WGS (Whole Genome Squencing). Ketiga ada riwayat perjalanan ke luar kota,” sambungnya.

Sedangkan untuk saat ini ada empat kasus aktif Covid-19 di Kota Malang. Satu pasien saat ini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang dan tiga lainnya dalam pemantauan Dinkes Kota Malang dirumah masing-masing.

Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji meminta agar warga Kota Malang tetap waspada tapi tidak boleh cemas.

Pria nomor satu di Kota Malang itu juga menyampaikan telah berkoordinasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan juga Pemerintah Kelurahan hingga Kecamatan.

“Kita sudah rakor dan menyampaikan Warning di tiap RT/RW,” kata dia.

Pemkot Malang juga berencana untuk menyiapkan kembali Isolasi Terpusat (Isoter) sebagai pengganti RS Lapangan Idjen Boulevard yang sudah tidak beroperasi.

“Isoter itu ada di rumah rusunawa milik kita hibah dari kementerian diknas. SKB di blimbing dan RS di Kota Malang,” tandasnya.(der)