Angkat Potensi Budaya, Bersih Desa Dikemas Lewat Festival Merjosarian

Peserta gerak jalan kreatif Festival Merjosarian. (deny/MVoice)

MALANGVOICE – Warga Merjosari punya gawe tahunan dalam rangka bersih desa. Tahun ini bertema Festival Merjosarian.

Festival yang digelar mulai 9 Juni – 26 Juli 2023 ini menyuguhkan beberapa acara. Antara lain Beber Kloso, Barikan, Gal Deso, Bersih-Bersih Desa, Khotmil Qur’an, Doa Akhir dan Awal Tahun, Ziarah Makam Leluhur, Gerak Jalan Kreatif dan Bazzar, Burdah, Seribu Rebana, Parade Bantengan, Pengajian dan terakhir ada Pawai Obor.

Salah satu acara yang mengundang banyak massa adalah gerak jalan kreatif dan bazar pada Rabu (19/7) pagi. Diikuti 13 RW se Merjosari, seluruh peserta tampil menggunakan kostum unik dan kreatif.

Baca Juga: Kejari Batu Musnahkan Barang Bukti dari 79 Perkara Pidana Umum

Dinilai Melanggar, DPUPR Kota Batu Pertanyakan Terbitnya Izin Guest House Milik Anggota DPRD

Peserta Festival Merjosarian. (deny/MVoice)

Ketua Panitia Festival Merjosarian, Pardiman, mengatakan, ada 20 grup yang ikut gerak jalan itu. Mereka mengikuti jalur dan langsung dinilai juri. Penilian meliputi kreativitas, kostum, dan perform para peserta.

“Setiap RW ikut dalam pawai ini. Ada 20 grup, diikuti 13 RW, lalu ada satu RW yang dibagi dua grup, kemudian dari komunitas, Linmas, Karangtaruna hingga ibu-ibu PKK,” katanya.

Menurut Pardiman, Festival Merjosarian ini mempunyai tujuan memiliki ikon wisata yang berbasis budaya.

“Kebetulan di Merjosari banyak potensi budaya. Banyak event yang memungkinkan explore kreativitasnya warga. Apalagi acara ini berangkat dari keseluruhan warga,” jelasnya.

Sebelum acara gerak jalan kreatif, warga Merjosari menggelar nyekar ke makam Mbah Joyo. Menurut kepercayaan warga sekitar, Mbah Joyo punya peran penting dalam babat alas di Merjosari.

“Bersih desa ini berbarengan dengan 1 Muharram. Kita menghormati dan menghargai jasa dari pendiri atau yang dulu pertama kali ‘babat alas’ (menemukan wilayah) Merjosari namanya Mbah Joyo. Kita tadi malam nyekar ke makam Mbah Joyo,” ujarnya.

Sementara itu Lurah Merjosari, Tomi Sukarno, mendukung Festival Merjosarian ini bisa digelar terus setiap tahun.

“Ini semua untuk menggali potensi masyarakat di Merjosari, mulai budaya, sosial dan keseluruhannya. Kita banyak sekali yang perlu dikembangkan,” jelasnya.(der)